Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terpilih Jadi Gubernur DKI, Sandiaga Janji Benahi Kampung Rawa Indah

Kompas.com - 02/09/2016, 16:56 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mendatangi permukiman warga di Kampung Rawa Indah, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (2/9/2016).

Sandiaga tiba bersama beberapa pendukungnya dan menyusuri permukiman warga yang bersebelahan dengan sungai tersebut.

Kampung Rawa Indah merupakan salah satu kawasan di Kelapa Gading yang menjadi lokasi langganan banjir. Menurut penuturan warga sekitar, jika hujan turun, permukiman warga akan langsung terendam banjir.

Saat Sandiaga menanyakan apakah warga ingin dipindahkan, seluruh warga menolak.

"Di sini aja, biar kotor tetap rumah kami. Udah puluhan tahun pak di sini, sejak lahir," ujar Darmaji, salah satu warga Kampung Rawa Indah.

Warga lainnya bahkan menegaskan mereka tidak ingin digusur dan dipindahkan ke rusun manapun.

"Nggak mau, keluarga saya ada di Rusun Muara Baru aja balik lagi ke pinggiran. Nggak enak di rusun pak," ujar seorang warga.

Sandiaga menjanjikan, jika dia terpilih pada Pilkada DKI 2017, dirinya akan mendiskusikan masalah itu bersama warga. Salah satu solusi yang akan ditawarkan Sandiaga adalah dengan mendirikan kampung deret.

"Mereka tidak ingin digusur, ditawarkan ke rusun juga nggak mau. Kami akan carikan solusinya agar mereka tidak pindah dari tempat mereka," ujarnya.

Partai Gerindra menetapkan Sandiaga sebagai figur yang akan diusung pada Pilkada DKI 2017. Saat ini, Sandiaga telah mendapat dukungan dari PKB.

Kompas TV Strategi Khusus Sandiaga Hadapi Banjir Jakarta


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Megapolitan
Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Megapolitan
Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Megapolitan
Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Megapolitan
Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran 'Event'

Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran "Event"

Megapolitan
Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Megapolitan
'Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu...'

"Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu..."

Megapolitan
Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Megapolitan
Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Megapolitan
Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Megapolitan
Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com