Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Partai Gerindra soal "Fit and Proper Test" Sandiaga

Kompas.com - 06/09/2016, 15:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif menjelaskan, pemilihan Sandiaga Uno sebagai bakal calon gubernur melalui proses penjaringan serta fit and proper test.

Syarif mengatakan, Sandiaga ikut mendaftar dalam penjaringan bakal calon gubernur. Kemudian, dia mengikuti seleksi selama sekitar enam bulan.

"Pas penjaringan itu kami 'kuliti'. Kemudian, tiga minggu, Pak Sandi juga paparan di depan tim," kata Syarif kepada Kompas.com, Selasa (6/9/2016).

Hal tersebut berlanjut sampai akhirnya DPD Partai Gerindra DKI Jakarta mengerucutkan menjadi tiga nama. Selain Sandiaga, ada pula Sjafrie Sjamsoeddin dan Yusril Ihza Mahendra. Menurut Syarif, kinerja Sandiaga turun langsung ke masyarakat selama ini telah menarik perhatian DPP Partai Gerindra.

Selain itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan Sandiaga sebagai bakal calon gubernur.

"Kalau kemarin Sandi kan punya Gerindra, dan Sandiaga juga sudah mendaftar ke PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) sudah ikut fit and proper test juga. Jadi, sudah selesai kalau urusan Sandi mah," kata Syarif.

PKB kini juga telah resmi menyatakan dukungannya kepada Sandiaga. Kini, kedua partai politik itu juga telah menyelesaikan fit and proper test bakal calon wakil gubernur pendamping Sandiaga. (Baca: Partai Pendukung Sandiaga Tak Lagi Berharap Dukungan PDI-P)

Ada dua pejabat Pemprov DKI Jakarta yang mengikuti fit and proper test, yakni Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta Sylviana Murni dan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah.

"Tinggal sekarang kami cari cawagubnya yang harus bisa saling melengkapi, maka perlulah fit and proper test," kata Syarif.

Kompas TV Strategi Khusus Sandiaga Hadapi Banjir Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com