Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Para Pelanggan Terkait Obat Kedaluwarsa di Pasar Pramuka

Kompas.com - 09/09/2016, 14:29 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para konsumen obat di apotek di Pasar Pramuka punya beragam komentar pasca temuan obat kedaluwarsa di apotek pasar tersebut. Sebagian ada yang khawatir namun sebagian lain mengandalkan kepercayaan.

Seperti yang diungkapkan Ida, salah satu pelanggan di Apotek Fazilla Farma di Pasar Pramuka. Ida mengatakan, setelah ditemukan obat kedaluwarsa dirinya tidak merasa terganggu untuk berbelanja obat dari pasar tersebut.

"Saya tidak terganggu dengan masalah kemarin. Kita percaya saja mereka jual ke kita benar," kata Ida, di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (9/9/2016).

Ida mengaku sudah jadi pelanggan di apotek itu sekitar lima tahun. Beberapa kali dalam sebulan, ia membeli banyak obat untuk mengisi di apoteknya di sebuah klinik di Provinsi Papua.

"Di sini saya pesan satu sampai dua dus obat, terus dipaket dengan pesawat ke Papua Barat," ujar Ida.

Selama berlangganan bertahun-tahun, dia mengaku tidak ada masalah dari obat yang dia beli. Ida menyatakan, tidak semua apotek di pasar tersebut bermasalah. Menurut dia, kasus seperti kemarin hanya ulah oknum.

"Saya sudah belanja di sini dari masa ke masa, enggak cuma waktu punya apotek, tapi waktu anak saya sekolah dokter, untuk beli alat-alat kesehatannya di sini," ujar Ida.

Berbeda dengan Ida, Nila (28), warga Jatinegara ini mengaku menjadi khawatir dengan kasus temuan obat kedaluwarsa di pasar ini. Nila sudah menjadi pelanggan selama sekitar 3 sampai 4 tahun untuk membeli obat asma bagi ibunya di pasar tersebut.

"Takut dan khawatir sih pasti ada, makanya pas beli ke toko nanya dulu. 'Ini gimana sih Pasar Pramuka kok ada obat kedaluwarsa', ya kita nanya dulu," ujar Nila.

Setiap tiga bulan sekali dia rutin membeli obat asma bernama Ventolin untuk ibunya. Nila berharap, lembaga yang berwenang mengawasi obat melakukan pengawasan rutin.

"Regulasi obat itu lebih ketat. Sama limbah-limbah obat lebih ketat. Tapi apotek rakyat kayak gini jangan ditutup, karena harga obatnya terjangkau," ujar Nila.

Kompas TV Hati-Hati! Obat Kedaluwarsa & Ilegal Ancam Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com