Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Suasana di Jajaran Pimpinan Partai "Koalisi Kekeluargaan" Tetap Sejuk

Kompas.com - 13/09/2016, 08:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konflik mulai muncul di internal "Koalisi Kekeluargaan".

Langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung kadernya, Mardani Ali Sera, untuk bersanding dengan bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno, mengancam soliditas "Koalisi Kekeluargaan".

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengancam meninggalkan koalisi.

(Baca juga: Sandiaga Uno Belum Tentukan Nama Calon Wakil Gubernur)

Sandiaga pun angkat bicara mengenai hal ini. Sandiaga menyatakan, "Koalisi Kekeluargaan" masih solid.

"Alhmadulilah sampai saat ini kita masih tetap bersatu, tentunya dinamika itu sangat lazim dalam politik," kata Sandiaga, usai shalat Idul Adha di Masjid Al Barkah, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2016).

Sandiaga mengatakan bahwa ia memahami reaksi dari para kader PPP dan PKB. Namun, ia menegaskan, langkah PKS itu bukan keputusan final di koalisi.

"Prosesnya masih berlangsung, bahwa keputusan akhir itu belum diambil. Keputusan akhir itu milik pimpinan partai koalisi," ujar Sandiaga.

Pria yang digadang-gadang sebagai pesaing bakal calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama, itu juga meyakinkan bahwa para pemimpin partai di koalisi masih memiliki komitmen untuk tetap bersatu.

"Dari pimpinan partai ini mereka masih sangat komit terhadap persatuan dan kekeluargaan," ujar Sandiaga.

Oleh karena itu, menurut Sandiaga, riak yang muncul menjelang pemilihan bakal calon wakil gubernur pendampingnya itu dinilainya hanya terjadi di media massa.

"Jadi alhamdulilah kita baca di medianya cukup ramai, tetapi di pimpinan partai sangat sejuk, menghargai, dan berbasis kekeluargaan," ujar Sandiaga.

Tak hanya soal munculnya Mardani, soliditas "Koalisi Kekeluargaan" juga diuji dengan wacana pembentukan poros baru yang dimunculkan pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra,

Yusril mengklaim, tiga partai akan mendeklarasikan dukungan kepadanya bersama Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.

Adapun Saefullah juga pernah menyatakan cocok jika menjadi wakil Yusril. Sementara itu, Saefullah juga telah mengikuti fit and proper test bakal calon wakil gubernur yang digelar Gerindra.

Mengenai manuver Saefullah ini, Sandiaga menilai hal tersebut merupakan dinamika politik pilkada yang terjadi sekarang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com