Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB: Saat Sandiaga Deklarasi dengan PKS, Kami Tidak Diajak Bicara soal Cawagub

Kompas.com - 13/09/2016, 12:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengancam menarik dukungan untuk bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno jika dipasangkan dengan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera sebagai calon wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

"Ya bisa kami tarik dukungan (untuk Sandiaga) kalau memang akhirnya Pak Sandi itu wagubnya Mardani," kata Wakil Ketua DPD PKB DKI Jakarta Abdul Aziz, kepada Kompas.com, Selasa (13/9/2016).

PKB sebelumnya menyatakan dukungan resmi untuk Sandiaga. Hingga kini, baru Gerindra dan PKB yang resmi mendukung Sandiaga.

Belakangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyebut sudah ada kesepakatan untuk mengusung Sandiaga dan Mardani sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur pada Pilkada DKI 2017.

Koalisi kedua partai politik ini sudah cukup untuk mengusung Sandiaga-Mardani. Jumlah kursi Gerindra dan PKS adalah 26 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sedangkan jumlah kursi Gerindra dengan PKB hanya 21 kursi dan belum cukup untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Sebab syarat partai politik mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah memiliki minimal 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.

"PKB dan Gerindra ini kan dari awal punya visi yang sama karena konstituen kami mengharapkan Gubernur baru. Maka kami dukung Sandiaga Uno sebagai bentuk keseriusan PKB," kata Aziz.

"Tapi saat Sandiaga deklarasi dengan PKS, kami tidak diajak bicara soal cawagub," kata Aziz.

PKB sejak awal sudah memiliki jagoan untuk mendampingi Sandiaga, yakni Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah yang juga Ketua PWNU DKI Jakarta. Saefullah juga telah mengikuti fit and proper test calon wakil gubernur yang diselenggarakan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta.

Kompas TV PKS Usung Kadernya Jadi Cawagub untuk Sandiaga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com