Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai-partai di Koalisi Kekeluargaan Diminta Segera Bertemu dan Tentukan Sikap

Kompas.com - 21/09/2016, 06:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pemimpin partai-partai di Koalisi Kekeluargaan baru menggelar rapat untuk membahas Pilkada DKI Jakarta malam ini.

Mereka akan langsung melaporkan dinamika politik yang terjadi di Koalisi Kekeluargaan kepada dewan pimpinan pusat (DPP) partai masing-masing.

"Besok (hari ini), kami laporkan ke DPP masing-masing. Kami minta DPP segera adakan pertemuan. Ya paling tidak, Kamis sudah ada nama," ujar Ketua DPD Partai Gerindra DKI Mohamad Taufik di sebuah restoran di Jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur, Selasa (20/9/2016).

Taufik mengatakan, hal yang mereka laporkan adalah permasalahan seputar Pilkada DKI, seperti nama-nama yang dipilih Koalisi Kekeluargaan untuk menjadi cawagub mendampingi Sandiaga Uno.

Rapat malam ini dihadiri oleh semua pimpinan partai Koalisi Kekeluargaan kecuali Partai Keadilan Sejahtera. PKS sedang menggelar rapat internal partai sehingga berhalangan hadir.

Rapat ini juga sekaligus untuk menyikapi keputusan PDI Perjuangan yang mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Padahal, PDI-P di tingkat DKI Jakarta awalnya juga bagian dari Koalisi Kekeluargaan.

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli mengatakan, rapat tersebut menghasilkan keputusan untuk selalu berhubungan baik antar-partai, meskipun ada partai yang kini sudah menjadi pendukung petahana.

"Ada beberapa kesepahaman. Pertama, keluarga ini enggak boleh pecah. Kedua kalau ada perbedaan kami hargai. Kebetulan kalau memang harus berbeda dan kami jadi kompetitor, kami akan fair dan enggak bermusuhan," ujar Nachrowi. (Baca: Koalisi Kekeluargaan Gelar Rapat Malam Ini Setelah PDI-P Usung Ahok)

PDI Perjuangan resmi memutuskan untuk kembali mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Setelah PDI-P resmi mendukung Ahok, tinggal 6 partai yang ada di Koalisi Kekeluargaan, yakni Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa.

"Kami sepakat bahwa kalau dari kami bertujuh ada yang beda, itu hak dan akan kami hormati," ujar Nachrowi.

Kompas TV Sandiaga Temui Anies Baswedan Bahas DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com