Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Datang untuk Mengusung Bapak Anies, Ada 325 Titik yang Akan Digusur"

Kompas.com - 21/09/2016, 14:15 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan masyarakat dari sejumlah wilayah di Ibu Kota mendatangi kediaman Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan di Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2016).

Kedatangan warga tersebut meminta agar Anies mau untuk maju menjadi bakal calon Gubernur DKI 2017.

Anies kemudian keluar rumah dan menyambut puluhan orang yang mayoritas perempuan serta membawa anak kecil. Di dalam pendopo, sejumlah warga menyampaikan harapan kepada Anies.

M Sugianto, salah seorang warga yang berasal dari Jakarta Utara meminta kepada Anies agar mau mencalonkan diri menjadi bakal calon gubernur. Sugianto yang mengaku sebagai simpatisan PDI-P ini mengaku kecewa setelah PDI-P memutuskan mengusung Ahok.

"Kami akar rumput simpatisan PDI-P akan mundur dan akan mencari sosok yg pro-rakyat. Pak Anies adalah orang mempuni untuk memimpin Jakarta," ujar Sugianto.

Warga Jakarta Barat, Muhyudi, menilai, jika nantinya Anies menjadi gubernur, Anies menurut dia tidak akan melakukan penggusuran seperti yang dilakukan Ahok.

"Kami datang untuk mengusung Bapak Anies, ada 325 titik yang ditargetkan akan digusur. Kami mohon agar bapak mau mencalonkan diri," ujar Muhyudi.

Seorang kusir delman, Nanas, mencurahkan kekecewaanya terhadap kepemimpinan Ahok yang melarang transportasi tradisional untuk beroperasi di sekitar Monumen Nasional.

"Saya berharap Pak Anies peduli dengan kebudayaan, dari pada itu Pak Anies saya memohon untuk mempedulikan nasib kusir delman di DKI. Karena saya berharap, Pak Anies, pencarian untuk anak istri kami dikembalikan lagi," ujar Nanas.

Figur Anies Baswedan mulai dipertimbangkan sejumlah partai politik untuk diusung pada Pilkada DKI 2017. Salah satu Parpol yang mempertimbangkan nama Anies yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kompas TV Sandiaga Temui Anies Baswedan Bahas DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com