Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Gabung ke Sandiaga Uno, Boy Sadikin Terancam Dipecat dari PDI-P

Kompas.com - 22/09/2016, 12:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta Boy Sadikin terancam dipecat dari partainya. Pemecatan akan dilakukan jika terbukti benar Boy bergabung dalam tim pemenangan kandidat bakal calon gubernur Gerindra, Sandiaga Uno.

Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat menyatakan jika terbukti benar Boy bergabung dalam tim pemenangan Sandiaga, maka Boy dapat dikategorikan melakukan indisipliner. Sebab, PDI-P sudah memutuskan mengusung gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama pada Pemilihan Kepala Daerah 2017.

"Kalau dia melakukan tindakan seperti itu, indisipliner, akan ada peringatan 1, 2, 3 bisa dipecat. Itu aja," kata Djarot di Balai Kota, Kamis (22/9/2016).

Boy mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDI-P DKI pada sekitar Januari 2016. Namun, kata Djarot, sampai saat ini Boy masih tercatat sebagai kader PDI-P.

"Masih kader dong karena beliau belum dipecat kan," kata dia.

Djarot menyarankan Boy agar mengundurkan diri jika memang tidak setuju dengan kebijakan partai. "Yang seperti itu gampang kok. Tidak suka sama partai ya keluar," ucap Djarot.

Sandiaga sebelumnya menyebut Boy akan bergabung ke dalam tim pemenangannya. Menurut Sandiaga, boy bergabung setelah sebelumnya bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada Rabu (21/9/2016) sore.

Kata Sandiaga, Boy dan Prabowo membahas tentang pandangan Boy soal Jakarta. Dalam pertemuan itu, Boy disebut menyatakan tak mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

"(Boy) bersedia bergabung dalam salah satu pimpinan tim (pemenangan) kami," kata Sandiaga di posko pemenangan, Jakarta, tadi pagi.

Sampai berita ini diturunkan, Kompas.com masih berupaya mengkonfirmasi langsung kabar tersebut ke Boy.

Kompas TV Ingin Maju Pilkada DKI, Lulung Dekati Boy Sadikin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com