Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"'Nyesel' Deh kalau Enggak Ikut 'Tax Amnesty'"

Kompas.com - 30/09/2016, 11:28 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Setiabudi Dua, Jakarta Selatan, meminta para wajib pajak peserta tax amnesty atau pengampunan pajak untuk menuliskan testimoni mereka tentang pelayanan di sana.

Testimoni ditulis dalam sticky note dan ditempelkan pada sebuah papan tulis bertuliskan "Testimoni Pelayanan Amnesti Pajak KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua".

Kepala KPP Pratama Setiabudi Dua, Rahmi Anggia Dewi, mengatakan, testimoni itu dibuat untuk mengetahui respons masyarakat terhadap pelayanan mereka. Testimoni diberlakukan beberapa hari sebelum periode pertama tax amnesty sebesar dua persen yang berakhir pada Jumat (30/9/2016) ini.

"Memang tiga hari ini yang rame. Ini dalam kondisi yang penuh, bagaimana pelayanan kami. Kalau sepi kan pasti terlayani," ujar Anggi di KPP Pratama Setiabudi Dua, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat.

Salah satu peserta tax amnesty, Adrian L, menuliskan testimoninya. Dia menyatakan, pelayanan tax amnesty di KPP Pratama Setiabudi Dua cepat.

"Urus TA di kantor pajak Setiabudi... 1) Ramah, 2) Cepat, 3) Nyesel deh kalo gak ikut TA (tax amnesty)," demikian Adrian menuliskan testimoninya.

Warga lainnya yang tidak menuliskan nama dalam testimoninya menyebutkan, pelayanan di KPP Pratama Setiabudi Dua sebanding dengan program tax amnesty itu sendiri.

"Pelayanannya sebanding dengan program tax amnesty. Tq," tulis warga tersebut.

Jayadi, peserta tax amnesty lainnya, juga menyatakan, pelayanan di sana cepat dan tidak memerlukan waktu lama.

"Sangat kaget! Saya pikir KPP akan ramai & tunggunya lama. Ternyata service & kinerjanya cepat & bagus! Petugas sangat informative & membantu. Selamat & sukses KPP Setiabudi," tulis Jayadi.

Dari banyaknya respons positif, ada pula testimoni warga yang masih merasa bingung dengan proses pengurusan tax amnesty tersebut.

"Prosesnya masih agak lama dan sedikit membingungkan," tulis warga yang tak menyebutkan namanya dalam testimoni tersebut.

Peserta tax amnesty yang berbincang dengan Kompas.com pun merasakan pelayanan KPP Pratama Setiabudi Dua yang dinilai baik.

"Bagus, ramah, dan mereka perhatian. Jadi, kita juga rasanya berani, (para petugas) kayak keluarga," kata Lany (73).

Hal serupa diungkapkan Agnes (45). Dia tidak merasakan adanya antrean panjang selama mengurus tax amnesty di KPP Pratama Setiabudi Dua.

"Di sini top banget. Saya denger dari teman-teman antreannya panjang, tetapi saya enggak pernah ngalamin di Setiabudi Dua," tutur Agnes.

Tax amnesty adalah aturan yang dibuat oleh otoritas pajak suatu negara untuk memberikan kesempatan kepada wajib pajak yang tidak patuh melaporkan penghasilannya dan membayar pajak secara sukarela dengan memberikan insentif kepada mereka.

Dalam jangka pendek, tax amnesty bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara, sedangkan dalam jangka panjang bertujuan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Peserta tax amnesty akan mendapatkan manfaat berupa penghapusan pajak terutang, bebas pemeriksaan, penghapusan sanksi administrasi, tidak ada pemeriksaan pajak, pembebasan pajak penghasilan (PPh), dan lebih mudah mendapatkan akses layanan perbankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com