Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyiknya Belajar Sambil Bermain di Gramedia Science Day

Kompas.com - 01/10/2016, 22:40 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kata sains tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang berat dan rumit.

Setidaknya, kesan itulah yang didapatkan ratusan murid sekolah dasar (SD) yang mengikuti rangkaian permainan dalam Gramedia Science Day: Science Olympic 2016 di Indonesia Convention Exhibiton (ICE), Tangerang, Sabtu (1/10/2016).

Murid-murid dari berbagai macam sekolah itu diajak untuk mengasah keterampilan, bersenang-senang, sambil belajar dari sejumlah permainan yang terinspirasi dari ilmu sains.

Dalam bermain, para murid membentuk kelompok kecil berjumlah tiga orang yang dibagi ke area-area tertentu.

Masing-masing kelompok ditemani oleh satu pendamping yang dipanggil "kakak volunteer".

"Ini acara yang kedua kali. Pesertanya mulai dari kelas 4 sampai 6 SD. Mereka akan mengikuti permainan, mulai dari yang sederhana sampai yang sulit. Anak-anak yang ikut dari sekitar 150 sekolah, jadinya ada 600 kelompok," kata Direktur Marketing dan Merchandising Gramedia Heri Darmawan, kepada Kompas.com, di lokasi.

KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Puluhan murid SD menjadi peserta dalam Gramedia Science Day di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Sabtu (1/10/2016). Dalam acara ini, para murid mengikuti permainan yang didasarkan pada ilmu sains.
Ada lima permainan yang dimainkan oleh para murid, yaitu egg in the bottle, lava science, the strength of the paper, ballon car, dan straw building.

Tiap mau memulai permainan, kakak volunteer membantu kelompoknya memahami aturan main yang dibacakan oleh pemandu acara.

Keceriaan terlihat saat murid-murid memulai permainan, seperti saat bermain lava science, tiap anggota kelompok nampak mulai membagi tugas.

Ada yang membuat gunung buatan dari lilin mainan dan potongan botol air mineral, ada juga yang mencampur bahan kimia untuk membuat efek lava gunung berapi.

Sama seperti permainan lain, keseruan terjadi saat mereka memainkan ballon car.

Bahan untuk membuat ballon car menggunakan benda sederhana, yakni botol air mineral, sedotan, gunting, selotip, tusuk gigi, dan tutup botol.

Beberapa murid terlihat serius, sedangkan sebagian lagi merancang mobil balon sambil bercanda ria.

Hingga satu kelompok yang beranggotakan murid perempuan semua menjadi yang pertama kali berhasil merakit mobil balonnya sendiri.

"Sekarang bukan cowok saja yang senang main mobil, cewek juga bisa, ya. Mobilnya kencang lagi, kita kasih tepuk tangan," tutur pemandu acara yang juga adalah dosen fisika di Surya University, Niki Prastomo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com