Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok, Djarot, dan "Teman Ahok"...

Kompas.com - 04/10/2016, 09:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Komunitas relawan "Teman Ahok" kembali muncul setelah vakum selama sekitar dua bulan. Kelompok pendukung bakal calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, itu kembali muncul dengan meluncurkan website serta toko merchandise, pada Sabtu (1/10/2016) lalu.

Teman Ahok vakum setelah Ahok memutuskan maju melalui jalur partai politik. Kini,
Teman Ahok kembali muncul dan akan mendukung Ahok agar menang pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Adapun Ahok diusung oleh empat partai politik, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Hanura, Partai Nasdem, dan Partai Golkar. Ahok berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, sebagai bakal calon wakil gubernur.

Ahok memastikan, relawan pendukungnya tidak akan mengubah nama menjadi Teman Ahok-Djarot.

"Teman Ahok tetap akan menjadi Teman Ahok, bukan Teman Ahok-Djarot. Karena ini sudah ada branding, dan ada notarisnya juga," kata Ahok.

Komunitas Teman Ahok, kata dia, sudah resmi terbentuk dengan akta notarisnya. Selain itu, Teman Ahok juga memiliki rekening bank resmi yang nantinya dapat diaudit transparansinya.

Teman Ahok, akan menjadi koordinator empat partai politik pengusung yang ingin menyelenggarakan acara makan berbayar bersama Ahok. Selain itu, Teman Ahok juga akan mengatur jadwal kampanyenya.

"Kami sampaikan, Teman Ahok akan mengatur pertemuan, termasuk penjualan merchandise Teman Ahok. Mereka juga akan buka booth merchandise lagi di lima mal dan mereka akan laporkan semua keuangan secara resmi ke KPU (Komisi Pemilihan Umum) DKI," kata Ahok.

Acara untuk Djarot

Teman Ahok sudah pernah membuat sebuah festival yang meraup dana hingga Rp 2 miliar. Dana itu didapatkan dari penjualan tiket serta merchandise.

Dalam festival itu, para relawan yang ingin bertemu, berfoto, serta mendengar sambutan Ahok, harus membeli tiket. Hal serupa juga akan dilakukan Teman Ahok untuk Djarot.

Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengatakan akan menyelenggarakan acara serupa yang diperuntukkan bagi Ahok dan Djarot.

"Kami mungkin akan bikin acara lagi yang ada Pak Ahok dan Pak Djarot-nya. Kami juga nanti ada narasi, Pak Djarot itu siapa dan sebagainya, mengenal lebih dekat dengan Pak Djarot," kata Amalia.

Setelah dananya terkumpul, nantinya dana itu akan dipergunakan untuk menambah keperluan membayar saksi di tempat pemungutan suara (TPS) serta membiayai operasional Teman Ahok.

Kompas TV Ahok Tetap Libatkan Teman Ahok saat Kampanye


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com