Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling "Serang" Anies-Ahok dan Keseganan pada Agus karena Putra Mantan Presiden

Kompas.com - 04/10/2016, 10:46 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang Pilkada DKI 2017, media diramaikan dengan saling beradu argumen antara bakal cagub kubu Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan. Namun, di antara keduanya, tidak ada yang berpendapat terkait bakal cagub Agus Harimurti Yudhoyono.

Ahok, sapaan Basuki, yang ditanyai perihal Agus, tertawa. Menurut dia, wartawan juga tidak pernah menanyakan kepadanya tentang Agus.

"Kalian (wartawan) juga enggak tanyain Agus ke saya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (4/10/2016).

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, sebelumnya berpendapat, hal itu terjadi karena Ahok segan terhadap sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ayah Agus. Ahok pun mengakui bahwa dia memang segan kepada SBY yang merupakan Presiden keenam RI.

"Ya, harus segan dong, presiden masa kita enggak segan. Jadi kalau di dalam tata negara, semua presiden harus Anda hormati," ujar Ahok.

Ahok beralasan tidak berkomentar soal Agus karena tidak ditanya. Namun, ketika ditanya, komentarnya terhadap Agus juga tidak sebanyak kepada Anies.

"Ya bagus, kenapa enggak bagus," ujar Ahok singkat.

Dia tidak mau melanjutkan komentarnya lagi. Dia mengaku optimistis bisa menyelesaikan jabatan gubernurnya periode ini dengan baik meskipun serangan dari timses pasangan cagub yang menjadi lawannya mulai berdatangan.

"Kamu akan lihat hasilnya Oktober 2017," ujar Ahok.

Ahok mengomentari beberapa kali pernyataan Anies mengenai banyaknya program di DKI Jakarta yang bukan merupakan keberhasilan dari kepemimpinan Ahok. Anies menganggap program-program besar, seperti normalisasi sungai, sudah dirintis sejak zaman gubernur terdahulu, Fauzi Bowo.

Terhadap pernyataan Anies itu, Ahok menjelaskan bahwa yang berjasa membersihkan sungai di Jakarta adalah petugas Dinas Kebersihan serta pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

Kompas TV Saling Sindir Cagub & Cawagub di Pilkada Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com