Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung Kesal Disebut Dukung Ahok-Djarot pada Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 06/10/2016, 12:16 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
 Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana mengaku kesal setelah mendengar kabar dirinya disebut mendukung pasangan petahana, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, pada Pilkada DKI 2017.

Menurut Lulung, banyak orang kecewa kepadanya akibat beredarnya informasi tersebut. Adapun Lulung mengaku mengetahui ada yang menyebutnya mendukung Ahok-Djarot dari informasi yang beredar di dunia maya.

"Gara-gara itu sekarang sudah banyak orang kecewa sama saya," ujar Lulung ketika dihubungi, Kamis (6/10/2016).

Lulung mengatakan, kabar yang menyebut dirinya mendukung Basuki (Ahok)-Djarot adalah fitnah yang sangat merugikan. Dia juga mengatakan, partainya belum menentukan dukungan pada Pilkada DKI 2017.

Padahal, Partai Persatuan Pembangunan sudah bergabung dengan Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Demokrat untuk mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebagai bakal cagub-cawagub DKI Jakarta.

Menurut Lulung, PPP yang mendukung Agus dan Sylviana adalah PPP pimpinan Romahurmuziy. Sementara itu, Lulung mengaku berada di dalam PPP pimpinan Djan Faridz.

"Saya kan di PPP Djan Faridz dan kami belum menentukan sikap. Kalau PPP saya dukung ke Ahok, ya saya enggak ke Ahok," ujar Lulung.

Lulung merupakan pimpinan DPRD DKI yang sering berselisih pendapat dengan Ahok. Dia sempat berniat menjadi calon gubernur DKI dan bersafari politik menemui masyarakat.

Lulung juga memiliki kelompok pendukung bernama "Suka Haji Lulung". Beberapa waktu lalu, kelompok Suka Haji Lulung sudah menyatakan mendukung Agus dan Sylviana Murni pada Pilkada DKI 2017. Terkait hal ini, Lulung memberi kebebasan kepada pendukungnya.

"Itu kan hak mereka karena mereka bukan partai politik. Kalau saya ya menunggu partai kita sajalah, asalkan bukan Ahok," ujar Lulung.

(Baca: Pendukung Lulung Nyatakan Dukung Agus-Sylviana pada Pilkada DKI)

Kompas TV Haji Lulung: Ahok Pasti Kalah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com