JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sudah tidak ada lagi masalah terkait pembebasan lahan untuk proyek pembangunan mass rapid transit (MRT). Menurut Basuki, semua warga yang terdampak proyek MRT sudah bersedia menjual lahannya.
"Semua orang sudah mau jual," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (11/9/2016).
Anggaran untuk membayar lahan milik warga juga sudah tersedia. Ahok mengatakan, seharusnya pembebasan lahan sudah bisa dilakukan seluruhnya pada 2016.
Ahok menuturkan, Badan Pertanahan Nasional juga sudah membantu proses pembebasan lahan tersebut. Oleh karena itu, Ahok menduga ada oknum PNS DKI yang bermain jika proses pembebasan lahan sampai terhambat.
"Saya menduga ada oknum karena orang sudah mau jual, duit ada, kenapa gak mau bayar," ujar Ahok.
(Baca: Bersedia Lepas Lahan untuk MRT, Warga Fatmawati Boleh Dirikan Bangunan 14 Lantai)
Pada Jumat (14/9/2016) pekan lalu, Ahok mengumpulkan puluhan warga Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, yang lahannya terdampak proyek pembangunan jalur layang MRT. Dalam kesempatan itu, ia meminta warga untuk tidak takut melaporkan pejabat yang menghambat pembebasan lahan.
Ahok menduga ada oknum pejabat yang mempersulit pembebasan lahan untuk proyek MRT jalur layang di sepanjang Jalan Fatmawati. Hal itulah yang dinilainya menjadi penyebab tak kunjung tuntasnya proses pembebasan lahan.
(Baca: Ahok Minta Warga Fatmawati Laporkan Pejabat yang Hambat Pembebasan Lahan MRT)