JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah dua kali menerima kunjungan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Pasangan calon pertama yang datang adalah Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Dalam kunjungan itu, Agus-Sylvi diterima oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Pasangan selanjutnya yang datang adalah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Pasangan ini datang pada Senin (17/10/2016).
(Baca juga: Anies-Sandiaga Temui Pimpinan Muhammadiyah)
Sama seperti Agus-Sylvi, Anies-Sandiaga juga diterima langsung oleh Haedar.
Lantas, bagaimana sikap Muhammadiyah terkait kunjungan pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta?
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengatakan bahwa organisasinya netral dalam hal politik. Muhammadiyah, kata dia, tidak terlibat politik praktis.
"Sehingga Muhammadiyah membuka pintu bagi pasangan mana pun untuk silaturahim," kata Abdul di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Senin.
Sikap netral ini juga akan berlaku terhadap pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Muhammadiyah disebutnya terbuka untuk pasangan Ahok-Djarot. Abdul mengatakan, Ahok-Djarot juga dapat berkunjung ke PP Muhammadiyah.
"Kalau ada permintaan (dari Ahok-Djarot) tentu kami jadwalkan. Kalau jadwalnya cocok ya kami adakan," tambah Abdul.
Menurut dia, silaturahim Muhammadiyah juga tak hanya kepada cagub dan cawagub.
(Baca juga: Ketua Umum Imbau Muhammadiyah Tidak Berpolitik Praktis)
Muhammadiyah terbuka untuk siapa pun yang ingin berkunjung ke kantor salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia itu.
PP Muhammadiyah akan dengan senang hati menerima kunjungan tersebut.
"Kebetulan yang hadir hari ini Mas Anies dan Sandi ya kami persilakan sharing (berbagi) membangun Indonesia, khususnya Jakarta," ujar Abdul.