Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus-Sylvi dan Kunjungan ke PBNU serta PP Muhammadiyah

Kompas.com - 08/10/2016, 07:32 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, berkunjung ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah pada Jumat (7/10/2016) kemarin. Dua organisasi massa Islam itu didatangi secara bergantian.

Agus-Sylvi awalnya bertandang ke Kantor PBNU dengan ditemani Ketua DPW PAN DKI Jakarta, Eko Hendro Purnomo, dan Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas. Lawatan mereka ke PBNU diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, dan Rais Aam PBNU, KH Ma'ruf Amin.

Dalam lawatan itu, Agus berterus terang meminta arahan PBNU terkait Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurutnya, arahan PBNU bisa jadi bekal untuk bertarung dengan pasangan calon lain.

Ma'ruf mengatakan bahwa Agus-Sylvi memiliki banyak kesamaan dengan warga NU. Kesamaan itu mulai dari sisi agama, mazhab, program, hingga kepribadian yang santun.

Namun NU secara kelembagaan menyatakan diri tak bisa mendukung Agus-Sylvi.

"Secara kelembagaan, kami tidak bisa. NU itu mendukung aja. Tata kramanya begitu," kata Ma'ruf Amin di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat.

Dalam lawatannya ke PP Muhammadiyah, setelah dari PBNU, Agus-Sylvi juga diterima baik. Kedatangan keduanya ditemani Ketua Umum PAN Zulkifli Hassan dan mereka diterima Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Senada dengan PBNU, Muhammadiyah juga tak bisa memberikan dukungan secara resmi  meskipun mendorong Agus-Sylvi untuk maju.

Dalam lawatan itu, Agus-Sylvi memperkenalkan diri sebagai calon alternatif.

"Tapi kami juga meyakini umat yang ada di seluruh penjuru, terutama di Jakarta juga harus lebih mengenal alternatif yang ada saat ini, kami," kata Agus di PP Muhammadiyah.

Dalam dua lawatan tersebut, terselip pesan dari mantan Presidem Susilo Bambang Yudhyono (SBY), ayah Agus, kepada dua ormas Islam tersebut. SBY, kata Agus, ingin bertemu secara khusus untuk membahas soal Islam di Indonesia dengan dua ormas tersebut.

Terkait kunjungan ke PBNU dan PP Muhammadiyah itu Agus mengatakan, "Ini yang kami lakukan terus, kami kembangkan silaturahmi ini tentu dengan tujuan yang positif semua."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com