Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit karena Kencing Tikus Terbanyak Ditemukan di Jakarta Barat

Kompas.com - 19/10/2016, 18:22 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widiastuti, mengatakan, penyakit leptospirosis atau kencing tikus paling banyak ditemukan di Jakarta Barat.

Selama tiga tahun berturut-turut, yakni 2014-2016, kasus penyakit leptospirosis selalu lebih tinggi dibandingkan daerah-daerah lainnya.

"Daerahnya Cengkareng, Kalideres. Karena daerah tersebut ada genangan-genangan," kata Widiastuti di Kantor Dinas Kesehatan DKI, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2016).

Widiastuti mengatakan, penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospora yang terdapat di dalam air kencing tikus. Biasanya, bakteri tersebut akan bercampur di dalam genangan dan banjir.

Makanan dan minuman juga dapat terkontaminasi bakteri leptospora.

Tahun 2014, dari 96 warga Jakarta yang menderita leptospirosis, 59 kasus di antaranya terjadi di Jakarta Barat. Kemudian, 17 dari 25 kasus leptospirosis pada 2015 juga diderita oleh warga Jakarta Barat.

Sementara pada 2016, dari 40 kasus yang sudah ada, 19 kasus di antaranya juga diderita warga Jakarta Barat. Kasus-kasus tersebut merupakan kasus yang teridentifikasi karena pasien dilarikan ke rumah sakit.

"Tapi ada gejala yang mungkin tidak terdiagnosis," kata dia.

Berbeda dengan Jakarta Barat, daerah yang tidak pernah diagnosis ada kasus leptospirosis yakni Kabupaten Kepulauan Seribu.

"Pulau Seribu enggak ada karena enggak ada banjir, enggak ada genangan. Dia (Kepulauan Seribu) enggak ada selokan kan," kata Widiastuti.

Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Jakarta, Widiastuti menyebut jumlah kasus penyakit leptospirosis hanya sedikit. Namun, penyakit tersebut tidak bisa dibiarkan mengingat Jakarta adalah daerah banjir.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tengah merencanakan program "Gerakan Basmi Tikus" yang dicetuskan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Program itu bertujuan untuk mengantisipasi merebaknya penyakit yang ditimbulkan dari tikus. Sebab, penyakit dari tikus kerap menyerang anak-anak berusia balita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com