Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Sering Kali Kita Anggap Kata-kata Tidak Penting, yang Penting Kerja

Kompas.com - 20/10/2016, 10:07 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyayangkan banyak orang yang menganggap kata-kata tidak penting. Padahal, kata-kata memiliki tingkat kepentingan yang sama dengan kerja.

"Justru akhir-akhir ini saya ingin menggarisbawahi, sering kali kita menganggap kata-kata tidak penting, yang penting kerja," kata Anies di Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2016).

Padahal, katanya, kerja itu penting, tetapi bila kerja tanpa kata-kata, maka tak ada makna. Selain itu, kalau kata-kata, tanpa ada gagasan, juga tidak ada arti.

"Karena itu, gagasan diterjemahkan dalam kata, diterjemahkan dalam karya," tambah Anies.

Ia juga melihat imbas dari kata-kata tak penting, maka boleh mengatakan apa saja. Bila ada yang tersinggung atas kata-kata tersebut, maka yang salah adalah yang tersinggung.

"Seakan kita boleh mengatakan apa saja. Kata-kata itu penting. Kata-kata itu berisikan narasi," kata Anies.

Anies menilai Jakarta adalah tempat keras, penuh masalah, dan banyak kepentingan besar. Anies melanjutkan, banyak yang bertanya bagaimana kalau orang santun menghadapi itu semua. Bukankah, katanya, banyak yang menganggap membutuhkan orang yang keras.

"Jadi saya katakan begini. Sering kali kita mengasosiasikan keberanian dengan kelantangan suara," kata Anies. (Baca: Pengamat: Gaya Komunikasi Ahok Cenderung Brutal, Kasar, dan Banyak Umpatan)

Ia pun mencoba mengingat sejarah soal Panglima Besar TNI Jenderal Sudirman. Sudirman merupakan seorang guru. Ia juga memberikan pukulan telak kepada kolonial untuk diusir dari republik ini.

"Toh ini adalah keberanian tidak selalu muncul dengan kata-kata yang keras," kata Anies.

Kompas TV Anies Baswedan Tinjau TPST Bantargebang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com