JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebutkan, informasi program Kartu Jakarta Pintar (KJP) akan dihilangkan jika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak menjadi Gubernur Jakarta lagi sebagai hal yang tidak benar.
Penjelasan itu diberikan Anies saat ditanya warga tentang kepastian kelanjutan KJP ketika meresmikan pusat posko relawan bernama Pendopo di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2016).
"Saya ingat ketika kampanye tahun 2014. Waktu itu ada kabar, jika Pak Jokowi menang, maka tunjangan profesi guru akan dihilangkan. Oh itu enggak betul sama sekali. Sama, sekarang dimunculkan isunya, kalau nanti Pak Basuki tidak lagi menjadi gubernur, maka KJP tidak diteruskan," kata Anies kepada warga yang bertanya.
Anies menjelaskan, KJP merupakan program yang baik dan harus diteruskan serta ditingkatkan lagi. Peningkatan program KJP bukan hanya pada nominal uang yang diberikan, tetapi juga pada variasi manfaat yang dapat dipakai oleh penggunanya nanti.
"Saya kebetulan banyak mengurusi soal ini kemarin (saat menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan). Bahkan, kami melihat bagaimana nanti kami bisa mengoptimalkan di lapangan. Detilnya nanti saya jelaskan," kata Anies.
Menurut Anies, penjelasan tentang hal itu akan dibuka ke publik pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.