Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Tangkap Bandar Judi Togel Beromzet Rp 50 Juta Per Hari

Kompas.com - 23/10/2016, 18:06 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Personel Unit IV Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya  mengungkap perjudian jenis togel Singapura dengan omzet mencapai Rp 50 juta perhari. Dalam kasus tersebut, seorang bandar berinisial TD berhasil ditangkap sekitar sepekan lalu.

"Jadi pelaku berinisial TD, ini beroperasi di wilayah Jakarta Pusat. Yang bersangkutan berdasarkan hasil penyelidikan kami berperan sebagai bandar. Di mana omset perhari lebih dari Rp 50 juta," kata Kepala Unit IV Subdit Resmob, Komisaris Teuku Arsya Khadafi mengatakan, di Mapolda Metro Jaya, Minggu (23/10/2016).

Arsya menuturkan, bandar togel Singapura ini sudah beroperasi sejak tahun 2014. Modusnya, setiap para pelanggan togel itu memasang taruhan secara manual kepada dirinya yang kemudian direkap.

Untuk melihat hasil nomor togel yang diundi di Singapura itu, pelanggan diarahkan untuk melihat melalui alamat laman yang diberikan TD.

"Modusnya adalah yang bersangkutan (pelaku) dari nomor handphone menerima pasangan (taruhan) dari agen-agennya. Kemudian dicocokkan dengan nomor keluaran undian yang dari Singapura," bilang Arsya.

Arsya menegaskan, Polri fokus memberantas tindak pidana perjudian. Tindakan perjudian, katanya, berefek terhadap matinya kreatifitas masyarakat.

"Sehingga yang semulanya aktif untuk berusaha dan bekerja dengan cara yang benar mencari penghasilan namun harus mengharap dan mengejar mimpi-mimpi untuk mendapatkan kemenangan yang hanya semu," ucap dia.

Atas perbuatan itu, pelaku TD dikenakan pasal 303 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan juga Undang-undang nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dengan total ancaman maksimal 20 tahun penjara.

"Pasal 303 ancaman 10 tahun. Jika sudah kami gandeng dengan pasal pencucian uang jadi ancamannya jadi 20 tahun," terang Arsya. (Gopis Simatupang)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com