Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Kalau Mauku Sih Nomor Urut 4

Kompas.com - 23/10/2016, 20:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak memiliki persiapan khusus untuk menghadapi hari penetapan dan pengundian nomor urut cagub-cawagub DKI.

Dia bahkan berniat tidak hadir jika diperbolehkan oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta.

"Kalau memang tidak wajib datang, kami akan tetep kerja konsentrasi lakukan tugas-tugas kita di kantor. Kerjaan sangat numpuk kalau perlu dilembur," ujar Djarot di GOR Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Minggu (23/10/2016).

(Baca juga: Djarot: Kita Harapkan dari Rusun Muncul Pemain Bola yang Harumkan Nama Indonesia )

Djarot mengatakan, tim pemenangan akan mewakili dia jika diperbolehkan KPU DKI.

Namun, jika KPU DKI menetapkan pasangan cagub dan cawagub harus ikut, maka dia akan datang ke KPU DKI besok.

"Kalau itu wajib karena pasangan calon akan mengambil nomor. Itu tidak bisa diwakilkan," ujar Djarot.

Mengenai nomor berapa yang dia inginkan, Djarot mengatakan bahwa semua nomor memiliki makna masing-masing. Dia tidak keberatan mendapatkan nomor urut berapa pun.

"Tapi kalau mauku sih nomor 4, karena aku anak nomor papat. Saya 7 bersaudara, saya anak nomor 4. Tapi kan di sini enggak ada nomor urut 4 he-he-he," ujar Djarot.

(Baca juga: Ahok-Djarot Diyakini Akan Raih Banyak Suara dari Pemilih Perempuan)

Pada Pilkada DKI 2017, Djarot akan mendampingi Ahok sebagai calon wakil gubernur.

Pesaingnya ada dua pasang, yaitu Anies Baswedan-Sandiaga Uno serta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Pengundian nomor urut pasangan cagub dan cawagub DKI dijadwalkan pada 25 Oktober 2016, atau sehari setelah penetapan calon.

Kompas TV Djarot Datangi Relawan Ahok-Djarot di Cipinang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com