Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Ahok-Djarot Berkampanye

Kompas.com - 25/10/2016, 10:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan petahana pada Pilkada DKI Jakarta 2017, yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, sudah bersiap untuk berkampanye pertama pada Jumat (28/10/2016).

Ahok akan mengikuti agenda yang telah disusun oleh tim pemenangan. Relawan Teman Ahok juga berencana untuk membuat berbagai festival maupun fundraising saat Ahok berkampanye.

"Saya ikuti mereka saja. Lihat saja situasi," kata Ahok di kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/10/2016) malam.

Dibanding dengan pasangan calon gubernur lainnya, konsep kampanye Ahok lebih banyak yang berbayar, misalnya makan berbayar bersama Ahok, festival, dan lain-lain.

Meski demikian, Ahok memastikan tetap akan turun ke lapangan dan mendatangi warga.

"Oh, saya tetap blusukan juga," kata Ahok.

Sementara Djarot menyebut tidak ada hal spesial yang akan dilakukannya pada hari pertama kampanye. Ia memastikan tidak akan ada pengerahan massa besar-besaran yang membuat suasana gaduh.

"Kampanye dengan senyum. Tagline-nya kan jelas, kerja keras dan bernyali," kata Djarot.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat hadir dalam acara pengundian nomor urut pasangan cagub dan cawagub, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (25/10/2016) malam. Acara pengundian nomor urut ini dihadiri oleh ribuan pendukung dari ketiga pasang calon.
Mantan Wali Kota Blitar itu mengaku tidak memiliki cara khusus untuk menarik simpati warga dan mengalahkan dua pasangan calon lainnya. Djarot yang juga kader PDI-P itu menjelaskan partainya memiliki cara sendiri untuk memenangkan pasangan calon kepala daerah yang diusung.

Partai harus menyamakan persepsi, hati, pikiran, dan tindakan kadernya. Nantinya, lanjut dia, akan terbangun satu rasa dan satu emosi yang bergerak bersama-sama.

"Kami tentu saja akan menggerakkan mesin partai dan kami semua menghadapi itu dengan perasaan gembira hati saja. Jadi enggak ada macam-macam, yang penting kita happy, dengan rasa yang gembira mereka (warga) ketawa-ketawa saja, enggak ada tegang-tegang," kata Djarot.

Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, menegaskan partainya serta tim pemenangan internal sudah mempersiapkan tahapan kampanye. Tim pemenangan, lanjut dia, sudah bekerjasama dengan kepala daerah yang diusung PDI-P.

Semua kader, kata Hasto, bergotongroyong untuk memenangkan pasangan Ahok-Djarot. Untuk hari pertama kampanye, kata dia, Ahok-Djarot akan mendekatkan diri kepada masyarakat.

"Ya, mereka menyatu saja dengan rakyat. Itu rumusnya dan kami bergotong royong semua," kata Hasto.

Selain PDI-P, pasangan Ahok-Djarot juga diusung oleh tiga partai politik lainnya. Yakni Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.

Ahok-Djarot sudah menyerahkan surat cuti kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Mereka menyatakan akan cuti dari jabatan sebagai gubernur dan wakil gubernur selama masa kampanye, atau mulai dari 28 Oktober 2016-11 Februari 2017.

Namun Ahok-Djarot juga masih menunggu hasil keputusan uji materi UU Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam gugatannya, Ahok menyatakan bahwa petahana tidak harus cuti selama masa kampanye. Putusan MK terkait gugatan itu dijadwakan akan keluar pada pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com