Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Nomor Tiga bagi Anies-Sandi

Kompas.com - 26/10/2016, 06:21 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah mendapat nomor pemilihan tiga dalam kontestasi Pilkada DKI 2017, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, meluapkan kegembiraan.

Anies mengatakan semua nomor sama baginya. Namun ia bersyukur mendapat nomor tiga karena nomor itu mudah diekspresikan anak-anak muda.

"Angka 3 kami bersyukur karena mengekspresikan yang muda. Bisa begini, begini. Jadi banyak ekspresinya," kata Anies sambil menunjukkan tangan metal di JI Expo Kemayoran, Selasa (25/10/2016) malam.

Sejumlah wartawan sempat menyinggung bahwa nomor 3 merupakan nomor keberuntungan pasangan Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI 2012. Anies menanggapi sambil tersenyum dan meminta doa agar diberi kemenangan serupa.

"Oh iya? Anda ingat ya? Anda milih ya kalau gitu ya? Insya Allah, nomor 3 ini akan mengantarkan pada kemenangan. Saya garisbawahi, kemenangan ini untuk semuanya. Kami berharap nomor 3 bisa terpilih. Kami mohon doanya, kami mohon ridhonya, dukungannya, semoga mendapatkan ridho dari Allah SWT," kata dia.

Ia juga menjelaskan bahwa nomor tiga dalam Pancasila terkait dengan persatuan Indonesia, dan hal itu dinilai sesuai dengan visi yang Anies dan Sandiaga Uno usung pada pilkada ini. Mereka tak ingin lagi ada demokrasi pecah belah karena perbedaan politik.

Bagi mereka, pilkada harusnya diisi dengan demokrasi sejuk agar kota terus maju dan warga bahagia.

"Insya Allah Jakarta masih ada kehidupan setelah tanggal 15 Februari. Jadi jangan dipecah-pecah. Kalau kita terpecah-pecah, teman berkurang. Kurang 20 persen tiap habis pilkada. Nanti 5 kali pilkada, habis semua teman," kata Anies.

Persatuan juga disimbolkan oleh warna yang mereka kampanyekan yaitu putih. Anis dan Sandiaga tadi malam mengenakan kemeja putih, begitu pula para relawan mereka yang mengenakan kaos berwarna putih.

Kompas TV Sandiaga: Nomor Urut 3, Maknanya Sungguh Mendalam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com