Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Cari Tiga Rekan Korban Jatuhnya Gondola di Intiland Tower

Kompas.com - 26/10/2016, 18:53 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Polisi masih mencari keberadaan tiga rekan kerja Agus Heryadi, karyawan PT Hitacindo Utama, yang meninggal karena terjatuh bersama dengan sebuah gondola di Intiland Tower, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016) siang.

Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Mustakim menjelaskan, saat kejadian, Agus dan ketiga temannya hendak memeriksa fungsi gondola yang diperbaiki sepekan lalu.

Namun, saat kecelakaan terjadi, tiga rekan kerja Agus menghilang. Petugas masih berkoordinasi dengan PT Hitacindo Utama dan PT Intiland Development Tbk selaku pemilik Intiland Tower guna mencari ketiga rekan Agus itu.

"Tiga rekannya belum tahu di mana. Data yang masuk ada empat orang, ketiganya kamu sudah ketahui identitasnya," ujar Mustakim di Intiland Tower, Rabu sore.

(Baca: Polisi Masih Selidiki Penyebab Jatuhnya Gondola di Intiland Tower)

Mustakim juga masih mencari tahu peran ketiganya dalam perbaikan gondola tersebut. Chief Engineering Intiland Tower Tatang Sutrisna menjelaskan, ada empat orang teknisi yang didatangkan PT Hitacindo Utama untuk mengecek fungsi gondola.

Namun, saat kejadian, pihaknya tidak lagi memerhatikan ketiga rekan Agus itu.

"Entah karena panik atau apa, kami tidak lagi memerhatikan mereka. Tapi waktu suasana sudah agak tenang, kami cari, tapi tidak ada lagi di gedung," ujar Tatang.

Sekitar pukul 11.15 WIB, seorang pekerja dari PT Hitacindo Utama bernama Agus Heriyadi tewas terjatuh bersama sebuah gondola seberat enam ton. Jasad Agus telah dibawa ke RSCM.

Kompas TV Kronologi Gondola Jatuh di Gedung Intiland, 1 Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com