Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Minta Warga di Cakung Jangan Kerja Kendur tetapi Makan Kuat

Kompas.com - 27/10/2016, 15:29 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyambangi permukiman warga di Kelurahan Jatinegara Kaum, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (27/10/2016). Di lokasi itu, ia mengimbau agar warga tidak jadi "mandor kawat".

Kepada warga, Djarot menyebut mandor kawat adalah istilah yang digunakan masyarakat Jawa untuk orang-orang yang malas bekerja, tetapi banyak menuntut.

"Kerja kendur makannya kuat," kata Djarot.

Djarot menyampaikan pernyataan itu setelah ada salah seorang warga yang mengeluhkan mengenai banyaknya angka pengangguran di lokasi tersebut.

"Di sini banyak pengangguran, Pak. Jadi mohon agar bisa diperhatikan, Pak," kata warga yang diketahui bernama Ibnu Jamil itu. (Baca: Cerita Istri Djarot Mengapa Pilih Sewa Rumah di Menteng)

Djarot kemudian menjelaskan bahwa Pemprov DKI sudah berupaya meminimalisasi program pengangguran di Jakarta. Caranya dengan merekrut warga melalui program padat karya, seperti petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) maupun pekerja harian lepas (PHL).

Khusus untuk PPSU, Djarot menyebut jumlahnya bisa mencapai 70 orang per tiap kelurahan. Orang yang direkrut nantinya akan mendapat gaji setara upah minimum provinsi (UMP).

Kendati demikian, Djarot mengaku pernah berbincang dengan warga yang membutuhkan pekerjaan, tetapi enggan direkrut menjadi PPSU.

"Waduh, masa saya harus bersihin selokan, Pak. Saya kan lulusan SMA, saya kan lulusan sarjana," tutur Djarot menirukan ucapan orang itu.

Kepada orang itu, Djarot meminta agar dia menyebutkan keahlian yang dimilikinya. Namun, Djarot mendapatkan jawaban yang kurang memuaskan.

"Saya tanya bisa apa? Dia jawab bisa semuanya, Pak. Kalau jawab bisa semua, berarti kamu tidak bisa jawab apa-apa. Harusnya jawab bisa ngelas atau perbaikin motor. Terus dia jawab bisa nyetir, tapi enggak punya SIM," ucap Djarot. (Baca: Djarot: Kalau Program Pembasmian Tikus Bagus, Akan Kita Teruskan)

Melanjutkan pembicaraannya, Djarot menyatakan bahwa Pemprov DKI mempunyai Balai Pelatihan Kerja. Ia pun meminta agar warga yang membutuhkan pekerjaan untuk mendaftar. Nantinya akan ada pelatihan sesuai yang diinginkan.

"Intinya harus kerja. Jangan enggak mau kerja, tetapi gengsinya tinggi. Kerjaannya minta duit orangtuanya. Kalau enggak mau kerja, gengsinya tinggi, bisa jadi gangster nanti," kata Djarot.

Kompas TV Keakraban Tiga Pasangan Cagub-Cawagub Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com