JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin membuat mekanisme sistem keuangan perbankan sebagai salah satu sumber pendanaan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus usungannya.
Hal itu diungkapkan Anies saat kampanye di RW 12, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (12/11/2016).
"Sistem keuangan perbankan sehingga bila masyarakat umum mau membantu, bisa kami buatkan program-programnya. Orang yang mau berpartisipasi, channel-nya KJP Plus," kata Anies.
Baca juga: Anies: Kalau dengan KJP Sekarang, Anak Putus Sekolah Tak Dapat Bantuan
Dia menjelaskan, program KJP Plus miliknya nanti akan berbeda dengan program KJP yang sekarang. Untuk KJP Plus, semua orang bisa menyumbangkan dana sehingga nanti anak dari kalangan ekonomi menengah ke bawah bisa menerima bantuan lebih.
Adapun bantuan yang akan diberikan nanti tidak sekadar untuk keperluan sekolah, melainkan juga kebutuhan anak lain yang berhubungan dengan pendidikannya.
Bantuan seperti itu akan diberikan dalam bentuk tunai dan subsidi sejumlah fasilitas atau layanan umum di Jakarta.
"Sebab anak tidak sekolah itu karena biaya tinggi. Tapi, biayanya itu bukan biaya langsung seperti SPP atau buku, tetapi biaya tidak langsung seperti ongkos transportasi, uang saku. Biaya transportasi saja bisa menghabiskan rata-rata 30 persen dari keuangan keluarga di Jakarta," tutur Anies.