Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi Kebhinnekaan Dibacakan dalam Apel di Mapolda Metro Jaya

Kompas.com - 19/11/2016, 11:27 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menggelar apel besar "Kebhinekaan Cinta Damai" di Lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya pada Sabtu (19/11/2016).

Apel tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan.

Acara yang dilaksanakan mulai pukul 09.00 WIB ini turut dihadiri Pangdam Jaya Mayjen Tedy Lhaksamana, Plt Gubernur DKI Jakarta Soemarsono, para tokoh agama, organisasi masyarakat, dan elemen masyarakat lainnya.

"Tema yang diangkat dalam apel ini adalah hikmah Hari Pahlawan ke-71 pada tahun 2016 untuk kita tingkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, guna mewujudkan NKRI yang kokoh," ujar Iriawan dalam sambutannya pada apel tersebut, Sabtu.

(Baca juga: Warga Rayakan Parade Bhinneka Tunggal Ika di Jalan MH Thamrin)

Iriawan menilai, tema yang diangkat dalam apel ini tepat dan relevan.

Ia menilai tema ini sesusai dengan situasi kondisi yang terjadi saat ini di masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Diharapkan tema ini bukan hanya sebagai slogan saja, akan tetapi dapat diimplementasikan di kehidupan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan," ucap dia.

Iriawan menyampaikan, tujuan utama apel ini adalah meningkatkan kesadaran bahwa bangsa Indonesia itu terdiri dari beragam budaya, suku, dan agama.

Ia meminta, keragaman tersebut bukan dijadikan kendala, melainkan dijadikan suatu kekuatan bagi bangsa Indonesia.

Dalam apel tersebut juga dilakukan penandatanganan deklarasi kebhinekaan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh, seperti kiai, pendeta, romo, biksu, tokoh organisasi masyarakat, pengamanan swakarsa, Polri, TNI, dan perwakilan dari Pramuka.

Deklarasi tersebut dibacakan satu orang yang kemudian diikuti peserta apel lainnya. Adapun peserta apel mencapai 1.200 orang.

(Baca juga: Ada "Pasukan Romawi" di Parade Bhinneka Tunggal Ika)

Deklarasi yang dibacakan ini berbunyi sebagai berikut:

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Kami masyarakat wilyah hukum Polda Metro Jaya dengan tulus dan ikhlas bersama sama bersedia:

1. Menjadi mitra tanpa ada perbedaan suku, agama, golongan, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2. Membantu memecahkan permasalahan yang timbul di masyarakat.

3. Mendukung dalam menciptkan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif.

4. Berperan aktif dalam setiap kegiatan kemasyarakatan tanpa mengharapkan imbalan atau pamrih.

5. Menjadi contoh dan tauladan yang baik dilingkungan masyarakat.

6. Senantiasa mengutamakan sinergitas dan musyawarah dalam pelaksanaan kegiatan masyarakat.

Kompas TV Parade Bhinneka Tunggal Ika Hadirkan Keragaman Budaya Bangsa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com