Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sumarsono Senang Berkeliling...

Kompas.com - 23/11/2016, 07:21 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sudah hampir sebulan Sumarsono menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta. Selama menjabat, Sumarsono sudah beberapa kali berkunjung ke sejumlah tempat hanya untuk meninjau perkembangan pembangunan dan situasi.

Selasa (22/11/2016) kemarin, misalnya, Soni (sapaan Sumarsono) yang juga merupakan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri itu mendatangi perkampungan budaya Betawi di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Tidak ada acara khusus yang sedang digelar di sana. Soni hanya ingin melihat langsung sekaligus bertemu dengan tokoh-tokoh Bamus Betawi di sana.

Di sana, Soni menjanjikan penyelesaian sejumlah infrastruktur yang belum selesai. Soni juga menyampaikan kabar gembira untuk Bamus Betawi, yaitu tentang pemberian dana hibah. Soni akan menganggarkan dana hibah sebesar Rp 5 miliar untuk Bamus Betawi.

Janji Soni itu tidak sesuai dengan keinginan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang tidak ingin dana hibah diberikan kepada Bamus Betawi.

Ahok menilai Bamus Betawi bermain politik dan hal itu secara eksplisit dikemukakan para tokoh Betawi saat Lebaran Betawi beberapa waktu lalu.

"Ganti pemimpin kan ganti style. Saya rasa siapa pun pemimpin Jakarta tidak bisa lepas dari budaya Betawi," kata Soni.

Beberapa hari sebelumnya, Soni juga pernah meninjau langsung perkembangan proyek mass rapid transit (MRT) di Bundaran Hotel Indonesia. Ia, ditemani Dirut PT MRT William Sabandar, turun untuk melihat peron-peron kereta cepat dan terowongan. Soni mengaku puas dengan perkembangan pembangunan MRT.

"Kemarin kan saat di rapat sudah 72 persen pembangunan, ternyata ketika dicek di lapangan sudah 82 persen. Artinya, progresnya cukup menjanjikan," kata Soni.

Dalam kunjungan itu, Soni sekaligus menampung permintaan PT MRT tentang dana tambahan. PT MRT membutuhkan tambahan pinjaman sebesar Rp 2,56 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembiayaan konstruksi fase 1.

Sebelum itu, Soni juga pernah menyusuri jalan di Bekasi saat mengunjungi TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Bantargebang. Di sana, Soni dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melihat langsung gunungan sampah.

Pemerintah Kota Bekasi akan menerima dana hibah dari Pemprov DKI. Mereka akan menggunakan dana hibah itu antara lain untuk membuat jalan dan membangun fasilitas kesehatan bagi warga di sekitar TPST Bantargebang.

Setelah melihat langsung TPST Bantargebang, Soni menilai pengolahannya masih sangat tradisional.

"Kesan saya ini masih sangat tradisional. Gunung sampah sampai seperti itu harusnya ditutup tanah agar tidak bau," kata Soni.

Soni juga pernah meninjau langsung pembangunan rusun yang mangkrak di Jakarta.

Kunjungan itu dia lakukan pada akhir pekan. Semua lokasi yang dikunjungi Soni tidak sedang membuat acara khusus yang harus didatangi Plt Gubernur DKI. Soni datang ketika mendengar ada permasalahan di lokasi-lokasi tersebut.

Soni sebelumnya mengaku bahwa dia lebih suka turun langsung ke lapangan untuk melihat persoalan yang ada. Dengan begitu, dia lebih bisa membuat keputusan tepat dibandingkan hanya mendengar laporan.

"Karena ternyata banyak masalah seperti banjir, genangan, puting beliung, lalu kebersihan got yang hanya bisa dilihat di lapangan," kata Soni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com