JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat Imron Syahrin, mengakui masih adanya titik-titik genangan air saat Jakarta diguyur hujan deras. Namun, Imron menyebut genangan-genangan tersebut tak lama surut.
"Genangan air itu lumayan ada, tapi langsung dipompa cepat surut juga. Jadi tidak ada yang lama," ujar Imron saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/11/2016).
Imron menuturkan, genangan air terjadi karena tingginya curah hujan. Selain itu, genangan juga terjadi karena kapasitas saluran yang tidak sesuai dengan debit air.
"Ada genangan pada titik-titik yang memang kapasitas salurannya kurang besar. Contoh di Jalan Perjuangan, salurannya besarnya cuma 60 cm, harusnya besarnya 120," kata dia.
Selama ini, Imron menyebut pihaknya selalu melakukan normalisasi saluran-saluran air di Jakarta Barat. Salah satunya dengan mengeruk lumpur oleh PHL Sudin Tata Air Jakarta Barat dan ekskavator.
"Kita memang beberapa kegiatan yang sedang ditangani, Meruya Indah sedang ada pekerjaan normalisasi salurannya. Terkait dengan lokasi-lokasi yang lain, kita tetap maksimalkan dengan kegiatan pengurasan, normalisasi, penempatan pompa, pengerukan saluran," ucap Imron.
Salah satu titik langganan banjir dan genangan air yakni di kolong Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) di Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Saat hujan deras Minggu (20/11/2016) pun, air setinggi 100 cm membanjiri kolong tol tersebut hingga tak bisa dilalui kendaraan bermotor. (Baca: Jakarta Diguyur Hujan, Kawasan Petukangan dan Meruya Utara Tergenang)
Ruas jalan tersebut baru dapat dilalui setelah petugas menyedot air banjir menggunakan satu mesin pompa dan dua mobil pemadam kebakaran. Selain itu, beberapa titik lainnya yang juga tergenang di Jakarta Barat yakni Jalan H Sa'aba Meruya Selatan, Jalan Joglo Raya, Jalan Sukabumi Utara, Jalan Basoka Raya, dan Komplek Meruya Indah di Jalan Meruya Selatan.