Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Minta Tim Anies-Sandiaga Serahkan Data "Pemilih Siluman"

Kompas.com - 28/11/2016, 12:32 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno meminta tim pemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menyerahkan data mengenai dugaan adanya 104.000 "pemilih siluman" dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Eggak apa-apa, kan memang sedang masa perbaikan daftar pemilih kita. Kalau memang tim calon menemukan ada data yang jumlahnya ratusan ribu itu, jadi supaya diserahkan ke KPU," ujar Sumarno saat dihubungi, Senin (28/11/2016).

Sumarno meminta daftar nama, alamat, dan nomor induk kependudukan (NIK) yang diduga sebagai pemilih siluman tersebut. Nantinya, KPU DKI akan mengecek dan memperbaikinya sebelum penetapan daftar pemilih tetap (DPT) pada 6 Desember 2016.

"Jadi, ini masukan yang cukup berharga kalau memang benar. Nanti kita akan cross-check dengan data yang ada, apakah memang benar informasinya seperti itu atau ada hal lain, kita lihat datanya," ucap Sumarno.

Menurut Sumarno, adanya pemilih siluman atau pemilih ganda disebabkan karena seseorang tercatat lebih dari satu kali saat pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. Hal itu bisa terjadi misalnya karena seseorang pindah domisili.

"Nah di tempat yang lama didata, dimasukkan ke daftar pemilih di situ, misalnya masih ada keluarga atau dulu misalnya kos. Tapi kemudian di tempat yang baru juga didata di situ," ucap Sumarno.

(Baca: Ada 100.000 Pemilih Siluman dalam DPS Pilkada DKI 2017?)

Sekretaris tim pemenangan Anies-Sandi, Muhamad Taufik, mengklaim pihaknya menemukan sebanyak 104.000 pemilih yang tak jelas asal-usulnya. Temuan tersebut diperoleh berdasarkan hasil penyisiran daftar pemilih sementara (DPS).

Dari data tersebut, ada 43.427 pemilih dengan NIK ganda, ada juga 817 pemilih dengan NIK yang sama.

"Tidak hanya triple-NIK, bahkan ada yang empat, lima, hingga delapan NIK yang sama," kata Taufik, Sabtu (26/11/2016).

Taufik juga mengatakan, ada 59.713 data pemilih yang tidak memiliki kartu keluarga (KK). Bahkan, ada ratusan keluarga yang memiliki nomor KK yang sama.

Kompas TV Kelebihan Kekurangan Calon DKI 1 - Mencari Pemimpin Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com