Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politika: Anies Unggul bila "Head To Head" dengan Agus atau Ahok

Kompas.com - 29/11/2016, 18:56 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, berdasarkan hasil survei Charta Politika, akan unggul bila head to head dengan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni atau Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Survei tersebut dilakukan menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017. Dari hasil survei itu, elektabilitas Anies-Sandiaga ialah 34,2 persen bila berhadapan dengan Agus-Sylvi yang memperoleh 33,6 persen pemilih. Responden yang tak menjawab ialah 32,2 persen.

Selain itu, Anies-Sandi memperoleh 40,7 persen bila berhadapan dengan Ahok-Djarot yang memperoleh 32,6 persen responden. Sementara itu, responden tak memilih sebesar 26,7 persen.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengakui bahwa kondisi Anies cukup diuntungkan dan berpotensi lebih kuat bila masuk putaran kedua.

"Secara kualitatif, pertarungan terkait isu terakhir penistaan agama, demo besar, suka atau tidak, muncul isu yang terkait tudingan miring terhadap Ahok, terhadap SBY (mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono)," kata Yunarto di kantor Charta Politika, Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2016).

Menurut dia, tak tertutup kemungkinan muncul pandangan seakan-akan ada konflik lebih besar antara kubu Agus-Sylvi dan Ahok-Djarot.

Sementara itu, Anies-Sandi dalam posisi politik seperti Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Prabowo, kata dia, dalam posisi aman dengan cenderung tak mempersalahkan dan disalahkan.

"(Karena itu) terepresentasi juga pasangan ini agak steril petarungan isu yang sifatnya hitam putih saling menuding," kata dia. (Baca: Charta Politika: Agus-Sylvi 29,5 Persen, Ahok-Djarot 28,9 Persen, Anies-Sandi 26,7 Persen)

Oleh karena itu, Anies-Sandi ketika masuk putaran kedua dianggap memiliki potensi peningkatan suara dari Ahok-Djarot atau Agus-Sylvi. Pengumpulan data dilakukan pada 17-24 November 2016.

Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 733 responden dari 800 yang direncanakan. Responden tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu kepulauan.

Margin of error lebih kurang 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan pendanaan sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com