Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Perkuat Strategi Memenangkan Ahok-Djarot

Kompas.com - 30/11/2016, 08:28 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sebagai partai pengusung utama pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, PDI Perjuangan memperkuat strategi memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Strategi yang dimaksud adalah dengan merambah potensi di luar basis PDI-P guna memenangkan pasangan petahana tersebut.

"Banyak potensi (pemilih) yang mau enggak mau PDI-P harus keluar dari cangkang untuk menggarap segmen yang kami anggap sudah bukan menjadi teritorial kami, tapi ternyata mereka nasionalis by potential, bukan by uniform. PDI-P harus keluar dari border," kata politisi PDI-P, Eva Kusuma Sundari, kepada Kompas.com, di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).

(Baca: Eva: Relawan, Stop Deh ke Rumah Lembang, Terlalu Sering Foto-foto, Tugasmu Itu Cari Suara)

Salah satu bentuknya, kata Eva, adalah membuka komunikasi dengan para pemuka agama, khususnya agama Islam di Jakarta.

Menurut Eva, ada banyak pemuka agama Islam yang sebenarnya mendukung pasangan Basuki-Djarot, namun mereka belum mengungkapkan sikapnya karena belum didatangi tim pemenangan.

"Mau enggak mau PDI-P harus out reach juga kepada kyai-kyai di kampung, kemudian masjid-masjid yang ada di kampung, karena mungkin secara deep down in heart, mereka nunggu untuk didekati," tutur Eva.

(Baca: Perubahan Gaya Komunikasi Dinilai Penting bagi Ahok untuk Menaikkan Elektabilitas)

Latar belakang penerapan strategi ini dimulai dari adanya beberapa kyai dan ulama di kampung tempat Eva tinggal, yakni Cawang, Jakarta Timur, yang simpati terhadap Basuki atau Ahok.

Mereka menganggap Ahok tidak perlu diproses hukum dalam kasus dugaan penistaan agama karena telah meminta maaf.

Selain itu, PDI-P kini terus memastikan basisnya solid. Cara mereka memastikan hal tersebut adalah dengan menggelar pertemuan secara maraton.

"Dari riset kami, pendukung yang tidak berubah (pilihan) itu ada di PDI-P selain di Nasdem. Tentu kami konsolidasi di internal, minimal kami memastikan PDI-P tidak pecah. Makanya saya punya jadwal panjang itu setiap malam pertemuan di ranting mana, sekarang sudah ranting dan subranting," ujar Eva.

Ahok-Djarot diusung koalisi PDI-P, Nasdem, Golkar, dan Hanura. Pasangan petahana ini akan memiliki kursi dukungan terbanyak di DPRD DKI Jakarta jika berhasil memenangkan Pilkada DKI 2017.

Kompas TV Artis dan Ahok-Djarot Lakukan "Mannequin Challenge"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Crane ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Crane ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Pemprov DKI Akan Bangun Jalan Tembus Kelapa Gading Timur sampai Terminal Pulo Gadung

Pemprov DKI Akan Bangun Jalan Tembus Kelapa Gading Timur sampai Terminal Pulo Gadung

Megapolitan
Soal Tapera, Pekerja: Gaji Saya Rp 5 Juta, Kalau Dipotong 3 Persen Mau Beli Rumah di Mana?

Soal Tapera, Pekerja: Gaji Saya Rp 5 Juta, Kalau Dipotong 3 Persen Mau Beli Rumah di Mana?

Megapolitan
Polisi Cek TKP Jatuhnya Besi Crane di Jalur MRT Jakarta

Polisi Cek TKP Jatuhnya Besi Crane di Jalur MRT Jakarta

Megapolitan
Bukan Dibebaskan, Eks Warga Kampung Bayam Hanya Ditangguhkan Penahanannya

Bukan Dibebaskan, Eks Warga Kampung Bayam Hanya Ditangguhkan Penahanannya

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Implementasikan Penggunaan Kendaraan Listrik untuk Seluruh Moda Transportasi

Pemkot Bogor Bakal Implementasikan Penggunaan Kendaraan Listrik untuk Seluruh Moda Transportasi

Megapolitan
KASN Sudah Panggil Supian Suri Berkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

KASN Sudah Panggil Supian Suri Berkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Ingin Hunian Layak dan Minta Cabut Laporan Polisi

Eks Warga Kampung Bayam Ingin Hunian Layak dan Minta Cabut Laporan Polisi

Megapolitan
Berantas Kemiskinan, Dinsos DKI Minta Pelaku Usaha Ikut Padmamitra Awards DKI Jakarta 2024

Berantas Kemiskinan, Dinsos DKI Minta Pelaku Usaha Ikut Padmamitra Awards DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com