Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Anies Bisa Enggak Mengatasi Limbah di Marunda?"

Kompas.com - 03/12/2016, 20:22 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nelayan di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, curhat kepada calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pencemaran limbah di pesisir Jakarta.

Salah satu nelayan, Yusuf, mengatakan, pesisir laut Jakarta saat ini tidak ramah terhadap nelayan-nelayan kecil. Ikan dan udang sudah tidak ada lagi di pesisir. Semuanya mati karena adanya limbah.

"Sejak 1995 pesisirnya udah tercemar limbah, entah dari mana itu limbahnya. Pak Anies bisa enggak mengatasi limbah di Marunda?" tanya Yusuf di sekitar Rusun Marunda, Sabtu (3/12/2016).

Menanggapi pertanyaan itu, Anies menyebut bahwa Jakarta merupakan salah satu tempat yang lingkungannya paling rusak. Tanah di Jakarta semakin turun karena air tanahnya tersedot. Muara-muara menjadi tempat berkumpulnya limbah.

"Yang nanggung akhirnya nelayan di daerah pesisir. Nelayan ini jumlahnya lebih dari 17.000, tapi kehidupannya sulit sekali," kata Anies.

Dia menyebut persoalan lingkungan menjadi salah satu prioritas yang akan dibereskan jika terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Anies tidak ingin menjadi orang yang sok pintar apabila menjadi gubernur. Dia akan memanggil dan duduk bersama dengan para nelayan untuk mengetahui permasalahan dan kebutuhan mereka.

Seusai berdialog dengan warga, Anies akan membereskan lingkungan hidup, sementara nelayan harus memenuhi kebutuhan hidup setiap hari.

"Saya justru nanti akan bicara dengan mereka solusi apa yang dibutuhkan supaya mereka tetap punya penghidupan sambil masalah lingkungannya dibereskan," ucapnya.

Solusi jangka pendek yang bisa diberikan, lanjut Anies, bisa berupa bantuan kredit peralatan yang dibutuhkan, seperti mesin, kapal, dan lainnya.

"Lingkungan hidup itu sebabnya (persoalan nelayan), tapi kebutuhan mereka apa sih? Bisa hidup, bisa sejahtera. Nah solusinya itu kira-kira," tutur Anies.

Selain soal pencemaran lingkungan, warga yang berdagang juga mengeluhkan karena seringnya ditertibkan oleh Satpol PP. Atas keluhan tersebut, Anies ingin tempat para pedagang kaki lima (PKL) di Marunda diatur dengan baik.

Proyek pembangunan di sekitar Rusun Marunda, harus menghidupkan dan bermanfaat bagi usaha-usaha kecil yang dimiliki warga Kemudian, warga juga mengeluhkan tidak adanya generasi yang menuntut ilmu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Marunda selama hampir 10 tahun. (Baca: Anies: Gubernur Ini Bukan Kerja Jadi "Superhero")

Warga ingin Anies memberikan prioritas kepada warga setempat untuk dapat bersekolah di sana. Anies berjanji akan berbicara dengan pihak perguruan tinggi di Jakarta, baik swasta maupun negeri, untuk memberikan kursi kepada anak-anak di lingkungan kampus yang bersangkutan.

Anies mengaku pernah menerapkan hal tersebut saat menjadi rektor Universitas Paramadina.

"Saya akan bicara dengan kampus-kampus di Jakarta. Biarkan semua merasakan sejahtera. Apalagi ilmunya pelayaran, peluang untuk pelayaran itu luar biasa," ujar Anies. Selain itu, Anies juga berjanji akan membangun SMA di sana.

Kompas TV Anies Baswedan Heran dengan Rencana Penghapusan UN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com