JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, mempromosikan diri dan latar belakangnya sebagai tokoh yang sejak lama memerangi tindak korupsi.
Latar belakang yang disebut adalah semasa Anies menjabat sebagai Rektor di Universitas Paramadina dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dahulu.
"Waktu saya memimpin (Universitas) Paramadina dulu, pertama kalinya mewajibkan mata kuliah Anti-Korupsi menjadi mata kuliah wajib. Jadi, kalau mahasiswanya ambil desain grafis, tetap harus ambil mata kuliah Anti Korupsi itu," kata Anies saat memberi sambutan dalam rangka peringatan Hari Anti Korupsi di Posko Cicurug, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2016).
Anies juga mengungkapkan, selama menjabat sebagai Mendikbud, dia turut menginisiasi terbentuknya indeks integritas. Indeks integritas ini diterapkan di sekolah-sekolah sehingga para murid tidak lagi hanya dinilai dari nilai secara akademik, tetapi juga sikap dan kejujuran mereka selama bersekolah.
Menurut Anies, cara sederhana memerangi korupsi yang semakin marak adalah dengan menjadi pribadi yang berintegritas.
Integritas itu dibangun dengan tiga tahap, yakni dimulai dari pendidikan, diteruskan melalui kebiasaan, hingga akhirnya lama-kelamaan menjadi sebuah budaya khas masyarakat Indonesia.
"Saya dan Bang Sandi berkomitmen menjadikan Jakarta sebagai sebuah kota yang berintegritas. Kami juga akan membangun pendidikan di Jakarta bukan hanya gratis, tetapi juga pendidikan yang berintegritas," ujar Anies.