Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBD DKI 2017 Disahkan Plt Gubernur bersama Pimpinan DPRD

Kompas.com - 19/12/2016, 17:11 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta 2017 sudah ditandatangani Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono dan pimpinan DPRD DKI.

Sebelum penandatanganan, Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik sudah meminta persetujuan kepada anggota Dewan lain melalui forum paripurna.

"Saya mau tanyakan kepada forum, apakah rancangan APBD DKI 2017 untuk ditetapkan menjadi peraturan daerah dapat disetujui?" ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (19/12/2016).

"Setuju," teriak 76 anggota Dewan yang hadir dalam rapat paripurna tersebut.

(Baca: Hingga 15 Desember, Penyerapan APBD DKI Diperkirakan Capai 85 Persen)

Taufik pun mengetuk palu sidang sebanyak tiga kali.

"Alhamdulillah, maka perda itu akan diserahkan kepada Plt Gubernur untuk ditindaklanjuti sesuai peraturan undang-undang yang berlaku dengan harapan Plt Gubernur memperhatikan saran dan harapan DPRD DKI," ujar Taufik.

Setelah persetujuan secara lisan tersebut, Sumarsono dan tiga pimpinan DPRD DKI, yaitu Prasetio Edi Marsudi, Mohamad Taufik, dan Triwisaksana, menandatangani berita acara penyerahan perda.

Sumarsono pun mendorong troli berisi tumpukan rincian APBD DKI 2017 yang dihias dengan pita berwarna merah. Adapun nilai APBD DKI 2017 adalah Rp 70,191 triliun. Setelah ini, draf APBD DKI 2017 akan dibawa ke Kementerian Dalam Negeri untuk dievaluasi. Evaluasinya membutuhkan waktu maksimal 15 hari.

Kompas TV Ahok Tak Setuju Plt Gubernur Ikut Tetapkan APBD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com