JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan, pihaknya telah melaporkan semua sumbangan dana kampanye secara transparan. Oleh karena itu, semua penyumbang dana kampanyenya dapat diketahui secara jelas.
"Kami enggak ada yang ditutup-tutupi dan bisa dilihat yang nyumbang siapa. Kelihatan banget pengusaha makin lama makin meninggalkan kami karena kami tegas. Posisi kami untuk para UMKM," ujar Sandi di Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (20/12/2016).
Sandi menuturkan, para pengusaha besar tidak melirik Anies-Sandi, apalagi para pengembang reklamasi karena mereka berdua lebih memperhatikan warga kelas menengah ke bawah dan pengusaha UMKM.
Menurut Sandi, para pengusaha UMKM ingin memberikan sumbangan dana kampanye. Namun, Sandi menyebut mereka tidak perlu memberikan sumbangan.
"Saya bilang daripada memberatkan lebih baik nyumbang kegiatan saja, acara. Jadi, kalau ada acara, kita suka dateng," kata dia.
Sandi mengatakan, masa kampanye merupakan perjuangan bagi mereka untuk membuat Jakarta lebih baik. Sandi tidak mempermasalahkan tidak ada pengusaha-pengusaha besar yang memberikan sumbangan dana kampanye.
"Saya bilang bahwa kampanye ini perjuangan. Ini ikhtiar kita untuk buat Jakarta lebih baik," ucap Sandi. (Baca: Dana Kampanye Anies-Sandi Rp 35 Miliar, Sandiaga Jadi Penyumbang Terbesar)
Anies-Sandi menjadi yang pertama dibanding dua pasang calon lainnya dalam melaporkan data sumbangan kampanyenya ke KPU DKI Jakarta. Ada lima orang tim kampanye mereka yang menyerahkan laporan sumbangan dana kampanye tersebut.
Bendahara umum tim kampanye Anies-Sandi, Satrio Dimas Aditiyo, mengatakan, laporan mereka dinyatakan lengkap. Komisioner KPU DKI Dahliah Umar membenarkan hal tersebut.