Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mereka Gayanya kayak Anak Band, Bukan Teroris"

Kompas.com - 21/12/2016, 18:57 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Azizah, pemilik warung kopi dan steam motor di Tangerang Selatan, menggambarkan sosok ketiga terduga teroris yang ditembak mati, Rabu (21/12/2016). Kata Azizah, ketiganya baru mengontrak satu petak rumah milik Tini, dua pekan lalu.

Tak ada yang mencurigakan dari penampilan mereka.

"Mereka gayanya kayak anak band, bukan teroris, selengean gitu," kata Azizah di lokasi.

Azizah menyebut gaya serampangan ketiga terduga teroris itu sama sekali tak memicu kecurigaan warga sekitar.

Azizah sendiri jarang berinteraksi dengan ketiganya. Hanya beberapa kali, sepeda motor RX King mereka di-steam di tempat Azizah. Azizah juga menyebut ada warung kopi di belakang kontrakan itu yang sering dijadikan tempat ngopi mereka.

"Kadang lihat pulang malam-malam naik ojek, baru banget pindah, belum ada yang kenal," kata Azizah.

Sementara itu, Rohadi, Ketua RW 01 Babakan, Setu, Tangerang Selatan, mengaku tidak pernah berinteraksi dengan ketiganya. Malam sebelum penembakan, Suhadi mengatakan, mereka sempat ikut pengajian meninggalnya nenek dari Tini.

"Sempat ikut pengajian, tapi mojok aja," ujar Suhadi. (Baca: Teroris Bom Tangsel Direkrut di LP Cipinang)

Dua dari tiga terduga teroris yang tewas saat penggerebekan di rumah kontrakan di Tangerang Selatan diketahui merupakan bagian dari kelompok Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JADKN) yang dipimpin Bahrun Naim. Mereka adalah Irawan dan Helmi.

Bahrun diketahui banyak melahirkan sel-sel kecil dari kelompok tersebut yang tersebar di sejumlah tempat di Indonesia. Dalam kesehariannya, Irawan bekerja sebagai sopir di perusahaan air mineral di Tasikmalaya. (Baca: Teroris di Tangsel Akan Tusuk Polisi Sebelum Ledakkan Bom Bunuh Diri)

Sedangkan Helmi merupakan penjual bubur. Sementara itu, terduga teroris yang tewas bernama Omen merupakan mantan terpidana kasus pembunuhan. Dia direkrut Abu Haikal yang merupakan anak buah Dulmatin di LP Cipinang.

Polisi juga menemukan keterkaitan sel di Tangerang dengan orang-orang yang ditangkap di Bekasi dan Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.

Kompas TV Polri: Densus Dilempar Bom sehingga Pelaku Dilumpuhkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com