Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miras, Rokok, Kosmetik, hingga "Sex Toys" Ilegal Dimusnahkan

Kompas.com - 23/12/2016, 11:11 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan botol minuman keras dan jutaan batang rokok yang masuk ke Tanah Air secara ilegal dimusnahkan di Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta, Jumat (23/12/2016). Minuman keras dan rokok itu senilai Rp 12,5 miliar.

Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati hadir dalam pemusnahan tersebut.

Sri Mulyani mengatakan, minuman keras yang dimusnahkan sebanyak 28.787 botol, 3,32 juta batang rokok, dan 510 batang cerutu.

"Ini sinergi dengan seluruh penegak hukum dan badan narkotika untuk memusnahkan berbagai tangkapan terutama minuman keras ilegal," kata Sri Mulyani, di Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta, Jalan Ahmad Yani, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat pagi.

(Baca juga: Buwas Sebut Anak-anak Jadi Sasaran Pengedar Narkoba)

Sri Mulyani menyatakan, secara nasional, pada 2016, sebanyak 1.205 kali penindakan miras dan 2.248 kali penindakan rokok ilegal dilakukan.

Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, terdapat 967 kasus miras ilegal dan 1.232 kasus rokok ilegal yang ditindak.

"Setiap tahunnya pemberantasan miras dan rokok ilegal yang dilakukan oleh Bea Cukai semakin meningkat secara signifikan," ujar Sri Mulyani.

Ia mengatakan, minuman keras dan rokok ilegal yang dimusnahkan tersebut merupakan barang-barang yang tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai.

Minuman keras dan rokok itu, lanjut Sri Mulyani, ditindak karena tidak dilekati pita cukai, atau dilekati pita cukai palsu, pita cukai bekas, dan pita cukai yang bukan peruntukannya.

"Atas penindakan ini, Kementerian Keuangan melalui Bea Cukai turut berperan mengamankan penerimaan negara di bidang cukai dan sektor industri dalam negeri," Sri Mulyani.

Dalam pemusnahan tersebut, ikut dimusnahkan barang-barang ilegal hasil penindakan Bea Cukai Kantor Pos Pasar Baru periode tahun 2015 hingga 2016, di antaranya berupa produk kosmetik, berbagai macam suplemen dan obat-obatan, sex toys, dan barang-barang mengandung unsur pornografi, telepon selular, minuman keras, pakaian, serta rokok ilegal sejumlah 6.033 item barang yang nilainya Rp 138 juta. 

(Baca juga: Buwas Sebut Lapas Masih Jadi Tempat "Aman" bagi Jaringan Narkoba )

Selain itu, Sri Mulyani menyatakan, Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tanjung Priok bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok juga berhasil menangkap satu kontainer 40 feet berisi miras ilegal asal Korea Selatan sebanyak 36.400 botol.

Sri Mulyani turut memaparkan keberhasilan Badan Narkotika Nasional dalam mengungkap 41 kali penindakan narkotika, psikotropika, dan prekursor (NPP) periode Januari sampai Desember 2016.

Barang bukti yang disita di antaranya 52.145 butir ekstasi dan 6.742 kg sabu. Barang bukti tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar dan dihancurkan dengan alat berat.

Hadir dalam pemusnahan tersebut, Dirjen Bea dan Cukai Heri Pambudi, Kepala BNN Komjen Budi Waseso, Kepala Polda Metro Jaya Irjen Iriawan, pihak TNI dan, tamu undangan lainnya.

Kompas TV Polisi Cegah Peredaran Ribuan Ekstasi di Tempat Hiburan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com