Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Mau Santun Itu Lebih Gampang, tetapi kalau Korup Kan Susah

Kompas.com - 28/12/2016, 19:53 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin lebih menjaga bicaranya pada 2017 nanti. Dia tidak ingin ucapannya menjadi celah bagi orang lain untuk menyerangnya.

"Ya kalau kita terpilih lagi (menjadi gubernur DKI), kita mulai ngerti kan, bicaranya jangan banyak buka celah supaya orang enggak dapatin untuk fitnah, untuk dipelintir," ujar Ahok di Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).

(Baca juga: Apa Pengalaman Paling Mengesankan bagi Ahok pada 2016?)

Menurut Ahok, mengubah sikap untuk lebih berhati-hati bicara bukanlah hal yang rumit. Dia akan belajar menggunakan kata-kata yang baik.

"Kalau mau santun lebih gampang kan, tetapi kalau karakter kamu korup kan susah. Kalau cuma pilih kata-kata kan gampang, kita belajar saja milih kata-kata yang kamu suka," kata mantan bupati Belitung Timur itu.

Kasus dugaan penodaan agama yang kini menjadikannya terdakwa itu memberikan pelajaran bagi Ahok untuk berhati-hati dalam berbicara.

Menurut Ahok, akan ada orang yang menjatuhkan orang lain yang baik dan bersikap jujur.

"Hikmahnya kita mulai mengerti kan, kalau kamu jadi pohon lurus itu banyak yang mau tebang kamu, he-he-he," ucap Ahok.

(Baca juga: Ahok: Enggak Ada Cerita Genangan di Jakarta, Enggak Ada Bilang 3 Jam Surut)

Meski kini menjadi terdakwa kasus penodaan agama, Ahok mengaku tidak pernah takut. Dia yakin Tuhan akan memberikan yang terbaik untuknya.

"Kita selalu yakin, kamu mau rancang yang jahat pada saya pun, Tuhan ubah kebaikan, itu yang selalu kita percaya. Selama niat kita baik, kenapa takut," ujar dia.

Kompas TV Ahok: Pemakaman Umum Harusnya Tak Menyeramkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com