Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Bangun Rusun tetapi Tenaga Kerjanya dari Luar, Warga Sekitar Jadi Menganggur

Kompas.com - 02/01/2017, 15:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor tiga, Anies Baswedan, mengatakan, gencarnya proyek pembangunan rumah rusun oleh Pemerintah Provinsi DKI belum diimbangi dengan terserapnya tenaga kerja warga Jakarta.

Sebab, kata Anies, proyek rusun Pemprov DKI justru menggunakan tenaga kerja dari luar Jakarta. Proyek rusun yang dicontohkan Anies adalah Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Ia menilai, situasi tersebut merupakan masalah dan tidak adil karena saat ini banyak warga Jakarta yang menganggur.

"Sekarang ini bangun rumah susun nih pemerintah, tetapi semua tenaganya dari luar. Warga di sekitarnya pada nganggur," kata Anies saat berkampanye di permukiman warga di Jalan Dr Makaliwe I, Kelurahan Grogol, Jakarta Barat, Senin (2/1/2017).

Dari data yang dimilikinya, Anies menyebut, saat ini jumlah pengangguran di Jakarta mencapai 300.000 orang. Ia menyebut jumlahnya bisa bertambah menjadi 500.000 orang jika yang dihitung adalah warga yang menjadi pengangguran terbuka.

Menurut Anies, penyediaan lapangan kerja merupakan satu dari tiga program prioritas yang dikedepankannya. Karena itu, ia berkomitmen jika nantinya terpilih menjadi gubernur DKI periode 2017-2022, tenaga kerja yang diberdayakan dalam proyek-proyek pembangunan di Jakarta adalah warga ber-KTP DKI Jakarta.

"Semua program pemerintah, semua proyek harus menggunakan tenaga kerja dari Jakarta. Yang bekerja adalah warga Jakarta," ucap Anies. (Baca: Anies Dengarkan Keluhan Penghuni Rusun yang Hendak Diusir)

Selain pelibatan warga dalam proyek pembangunan, Anies juga menyatakan, pihaknya siap membuat program yang dapat mendorong munculnya 200.000 wiraswasta baru di Jakarta. Salah satu cara yang dilakukan adalah melonggarkan aturan mengenai lokasi tempat usaha.

Anies mengatakan, saat ini ada peraturan yang ketat mengenai pendirian tempat usaha. Akibatnya, banyak warga yang kesulitan membuka usaha di rumahnya sendiri. Karena itu, Anies berjanji akan mengubah peraturan tersebut.

"Yang bisa nyewa ruko kan pengusaha yang menengah. Kalau yang kecil bisanya kan di rumah," ucap Anies.

Kompas TV Cagub Anies Janji Benahi Tata Kelola Lingkungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com