Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim DVI Mencocokkan Data "Ante-mortem" dan "Post-mortem" Korban Zahro Express

Kompas.com - 04/01/2017, 10:58 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri terus berusaha mengidentifikasi para korban yang tewas akibat terbakarnya Kapal Zahro Express pada Minggu (1/1/2017) lalu.

Saat ini, tim DVI mencocokan data ante-mortem dan post-mortem dari para korban.

"Tim DVI sedang rapat rekonsiliasi data ante-mortem dan post-mortem. Semoga hari ini ada yang berhasil diidentifikasi," ujar Kepala Humas Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Luh Ike Kristiani, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/1/2017).

(Baca juga: Belajar dari Zahro Express, Ini Rencana DKI Kelola Transportasi Laut)

Sejauh ini, Polri berhasil mengidentifikasi 8 dari 20 korban yang tewas terbakar di kapal Zahro Express tersebut. Masih tersisa 12 korban yang belum teridentifikasi.

Ike mengatakan, pihaknya telah memajang foto barang-barang yang ditemukan masih melekat pada tubuh korban di RS Polri Kramatjati.

Dari foto-foto tersebut, diharapkan ada keluarga yang mengenalinya sehingga dapat membantu proses identifikasi.

Foto-foto tersebut terdiri dari barang-barang berupa, cincin, gelang, jam tangan, hingga pakaian yang terbakar.

Sebelumnya, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Arthur Tampi mengungkapkan kesulitan pihaknya dalam mengidentifikasi jenazah korban terbakarnya Kapal Mesi Zahro Express.

Menurut dia, jenazah-jenazah korban memiliki luka bakar 100 persen sehingga susah dikenali.

(Baca juga: Polisi: Penyebab Terbakar Zahro Express Bukan karena Kelebihan Penumpang)

Arthur berharap pihak keluarga menyerahkan data diri para korban yang terbakar di atas KM Zahro Express. Hal tersebut bisa membantu petugas mengidentifikasi jenazah para korban.

"Kami meminta pihak keluarga bisa menyerahkan data-data yang ada baik primer maupun sekunder. Dari foto-foto rekam gigi, riwayat giginya. Karena korban yang lima ini juga lebih mudah diidentifikasi dengan melihat dari gigi, khususnya foto panorama gigi atau saat korban sedang tersenyum," kata Arthur.

Kompas TV Lalai, Kepala Syahbandar Muara Angke Dicopot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com