Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penjelasan Novel Chaidir Hasan Bamukmin soal "Fitsa Hats"?

Kompas.com - 04/01/2017, 14:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal DPD Front Pembela Islam (FPI) Jakarta, Novel Chaidir Hasan Bamukmin, mengatakan, kesalahan tulisan nama bekas tempat kerjanya, yaitu restoran Pizza Hut menjadi "Fitsa Hats" bukan kesengajaan dan tidak dilakukan oleh dirinya.

Keterangan soal "Fitsa Hats" itu tercantum dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Novel, yang telah ditandatanganinya, sebagai saksi pada kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan  Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Novel menyatakan, kesalahan penulisan nama restoran waralaba asal AS itu dilakukan penyidik.

"Makanya, itu pengacaranya (Ahok) memang enggak tahu, itu kan kerjaan polisi yang nulis. Mana ada BAP (saya) nulis sendiri," kata Novel kepada Kompas.com, Rabu (4/1/2017).

Kesalahan penulisan nama Pizza Hut itu diungkap Ahok setelah selesai sidang lanjutan perkaranya di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, pada Selasa malam kemarin.

Menurut Novel, penyidik yang mengerjakan BAP-nya itu berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP). Ia melanjutkan, BAP itu diambil sekitar empat bulan lalu. Ia ditanya penyidik, ia menjawab, lalu jawabannya diketik di komputer oleh penyidik.

"Bukan (tulisan tangan saya), polisi sendiri. Kalau mau tanya salahin, salahin polisi, jangan salahin saya," kata Novel.

Ia merasa dirinya telah mengoreksi semua isi BAP itu. Ia mengaku, setiap lembar BAP sudah dia periksa. Saat ditemukan ada kesalahan saat pengoreksian, itu diperbaiki ulang. Namun, ia mengatakan, saat itu ia merasa cukup lelah karena proses pengambilan keterangan untuk BAP itu berlangsung selama 10 jam.

"Nah begitu dikoreksi, itu luput tuh Pizza Hut itu. Baru tahu tadi dibacain," kata Novel.

Novel membantah tudingan Ahok bahwa ia sengaja mengubah tulisan Pizza Hut menjadi "Fitsa Hats" karena malu pernah kerja di perusahaan yang dipimpin orang kafir.

"Bilang sama Ahok kalaupun saya malu, saya kagak bakalan tulis. Saya tidak menyembunyikan, kalau saya sembunyikan, saya hapus saja," kata Novel.

Novel mengancam membawa persoalan ini ke ranah hukum dengan melaporkan Ahok. Ia sekarang sedang berkoordinasi dengan Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) apakah akan melanjutkan masalah itu ke ranah hukum.

"Saya akan laporkan Ahok kembali karena Ahok menuduh saya memanipulasi dengan anggapan saya malu bekerja di perusahaan Amerika," kata Novel.

Menurut Ahok, dalam BAP, Novel menulis bahwa ia pernah bekerja di restoran Pizza Hut tahun 1992-1995. Namun, Pizza Hut ditulis sebagai "Fitsa Hats".

"Jadi, tulisan Pizza Hut-nya itu dia sengaja ubah, saya pun sampai ketawa, ditanyain dia akhirnya mengaku, dia enggak perhatikan katanya. Padahal, semua kan mesti tanda tangan ya," kata Ahok semalam.

"Ya, saya kira mungkin dia malu karena dia mempunyai pandangan tidak boleh dipimpin oleh orang kafir, yang beda iman," kata Ahok.

(Baca: Ahok Sindir Novel soal Kerja di Pizza Hut, tetapi Ditulis Fitsa Hats)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com