Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sylvi Keberatan Kartu "Satu Jakarta" Disebut Tiru Kartu "Jakarta One"

Kompas.com - 17/01/2017, 12:41 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kartu "Satu Jakarta" yang digagas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, dinilai meniru program kartu "Jakarta One" yang sudah diluncurkan sekitar pertengahan 2016 oleh Pemprov DKI Jakarta.

Namun Sylviana mengklaim, idenya membuat kartu Satu Jakarta sudah ada sejak ia menjabat Kepala Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil DKI tahun 2003. Saat itu, kata Sylvi, ada program yang dinamakan single indentification number.

"Saya 2003 sudah melakukan itu lho, mungkin bisa ditanya di senior-senior di kependudukan bagimana kami berjuang," kata Sylvi, di sela acara kampanye di Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017).

Sylvi tidak menjelaskan apa kaitan program single indentification number tahun 2003 itu dengan kartu Satu Jakarta yang digagasnya sekarang. Menurut dia, warga Jakarta ingin kemudahan dalam melakukan berbagai kepengurusan, dengan administrasi yang sederhana. Karenanya, ia mendiskusikan ide kartu Satu Jakarta dengan Agus.

Ia mengatakan, Agus kebetulan sependapat dengannya soal memberi kemudahan bagi warga melalui kartu Satu Jakarta tersebut.

"Saya dialogkan dengan Mas Agus ternyata klop, Mas Agus juga pengen begitu, simpel memudahkan masyarakat, sehingga masyarakat tidak harus repot membawa macam-macam," kata Sylvi.

Sylvi mengatakan dirinya belum dapat mengungkap apa keunggulan kartu Satu Jakarta jika dibanding dengan Jakarta One itu. Sylvi hanya ingin warga bisa simpel mengurus segala urusan hanya dengan satu kartu.

"Karena itukan (Jakarta One) baru di-lauching, nyatanya belum ada, saya tidak bisa berandai-andai, kita tunggu aja, kita lihat. Kita akan memberikan yang terbaik," kata Sylvi.

Kartu Jakarta One telah diluncurkan Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Juni 2016. Kartu Jakarta One adalah kartu multifungsi yang bisa digunakan untuk berbagai hal, mulai dari untuk sistem pembayaran saat naik angkutan umum hingga penyaluran kredit kepada pelaku usaha kecil menengah.

Warga juga akan dapat menggunakan kartu tersebut untuk berwisata ke Monumen Nasional (Monas), penyaluran bantuan ketika bencana, naik bus, dan lain-lain. Melalui kartu Jakarta One, Pemprov DKI Jakarta dapat mengetahui arus kas dan penghasilan pelaku UMKM. Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta dapat menyalurkan kredit usaha rakyat bagi pelaku UMKM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com