JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menembak mati Brian (29), pengedar narkoba di Karawang, Jawa Barat, Selasa (17/1/2017), dini hari tadi.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, Brian terpaksa ditembak karena berusaha kabur dan melawan ketika dibawa untuk menunjukkan persembunyian rekannya.
"Salah satu yang saya instruksikan kepada jajaran Polri adalah untuk melakukan tindakan tegas kepada bandar-bandar yang kalau ketika ditangkap melawan dan membahayakan, petugas jangan segan-segan tindak tegas. Jangan segan-segan juga kita kirim ke kamar jenazah," kata Tito di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Selasa.
(Baca juga: Simpan 3 Kg Sabu dan 7.000 Ekstasi di Apartemen, Bandar Narkoba Ditangkap)
Brian merupakan pengedar di Jakarta yang terhubung dengan jaringan di Malaysia. Brian keluar dari lembaga pemasyarakatan empat bulan lalu terkait kasus narkoba juga.
Ia dibekuk polisi di Hotel Sun City, Jalan Hayam Wuruk 127, Taman Sari, Jakarta Barat. Di lokasi penangkapan, polisi menyita narkotika jenis sabu seberat 8,8 kilogram dan 1.900 butir ekstasi.
Polisi lalu membawa Brian ke Karawang, Jawa Barat, untuk mencari tersangka lain dan barang bukti yang diduga disimpan di sana.
Namun, saat akan menunjukkan tempat persembunyian temannya, Brian disebut melawan sehingga polisi menembaknya. Nyawa Brian tak tertolong saat dibawa ke Rumah Sakit.
(Baca juga: Empat Lapas di Bandung Dicurigai Jadi Sarang Peredaran Narkoba)
Di Rumah Sakit Polri, Tito juga meminta agar jenazah Brian ditunjukkan kepada awak media yang meliput.
Tito memperingatkan para bandar narkoba bahwa polisi tidak segan-segan menembak siapa pun yang meracuni anak bangsa.
"Akan diotopsi juga nantinya, dibelah-belah. Polri tidak pernah main-main," ujar Tito.