Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Batu Ujian buat Negara Ini

Kompas.com - 20/01/2017, 14:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mencoba menenangkan anak-anaknya yang sempat merasa kecewa karena ayahnya menjadi terdakwa kasus dugaan penodaan agama.

Pria yang akrab disapa Ahok itu menceritakan, anaknya khawatir jika kalah dalam sidang, sang ayah akan dipenjara.

"Saya sampaikan, anak-anak harus bangga, bapaknya bukan dipenjara karena korupsi, tetapi fitnah politik," kata Ahok dalam acara bedah buku A Man Called Ahok di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).

(Baca juga: "Sayang Ketika Pak Ahok Keceplosan, Kok Jadi Masyarakat Intoleran")

Ahok mengatakan, putusan hakim yang menangani perkaranya ini akan menjadi sejarah untuk menentukan arah dan tujuan negara ini, apakah akan naik tingkat satu kelas atau terpecah belah dalam melawan konstitusi.

Ahok mengatakan, ia bersyukur karena dipilih Tuhan menjadi tokoh sentral untuk membuat sejarah itu.

"Suka enggak suka, saya jadi pemeran utama untuk menentukan negeri ini mau ke mana. Ahok ini batu ujian buat negara ini," kata dia.

Ahok mengibaratkan dirinya sebagai batu penjuru atau batu sandungan. Ahok pun mengaku bersyukur dengan posisinya ini.

"Saya bilang sama anak saya, 'Bapakmu ini yang akan menentukan rumah Pancasila mau dibangun atau enggak'," kata Ahok.

(Bca juga: Alasan Sejumlah Pihak Mau Jadi Penjamin agar Ahok Tak Ditahan)

Jika hal ini berdampak pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok mengaku lebih senang. Sebab, apabila ia kalah, itu artinya ia bukan kalah karena visi misi atau kinerja.

Ahok juga mengatakan bahwa ia berani berdebat dengan 1.000 profesor terkait program penataan pedagang kaki lima (PKL) dan lainnya.

"Saya enggak terpilih pun, sejarah mencatat, saya tidak terpilih bukan karena visi misi program. Akhirnya, ketahuan karena saya kafir, enggak apa-apa, ini pembelajaran politik negeri," kata Ahok.

Kompas TV Ahok Tepis Anggapan Hanya Berpihak ke Kalangan Atas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com