Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Toilet Kementan yang Dibilang Jorok oleh Ahok

Kompas.com - 24/01/2017, 08:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sempat mengeluhkan kondisi toilet di Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan) yang jorok dan kotor.

Bagaimana kondisi toilet yang disebut Ahok jorok itu? Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa (24/1/2017) pagi, terlihat ada tiga petugas kebersihan yang berjaga.

Seorang petugas terlihat mengepel di luar ruangan dan dua petugas berjaga di depan toilet. Masing-masing membawa kain pel.

Di dalam toilet, tercium harum pewangi ruangan. Ada dua ruang toilet di sana, yakni toilet untuk laki-laki dan perempuan. Tak ada perbedaan di kedua toilet itu. Terlihat ada kloset duduk, sebuah ember dan gayung berwarna biru yang terdapat di lantai.

Di atas kloset terdapat sabun cuci tangan berwarna merah dan terlihat sebuah shower di samping kloset. Ada sebuah tempat sampah di luar ruang toilet.

Petugas kebersihan yang berjaga berasal dari PT Besklindo Mitra Utama. Mereka bekerja secara bergantian, mulai dari pukul 05.30-12.00, pukul 12.00-18.00, dan selanjutnya hingga sidang selesai.

(Baca: Setelah Dibilang Jorok oleh Ahok, Toilet Kementan Dijaga Kebersihannya)

Sebelumnya, Ahok mengeluhkan toilet di Kementan yang jorok. Ahok sudah tiga kali menjalani sidang di Auditorium Kementan.

Anak bungsunya, Daud, selalu berdoa tiap pagi hari agar sang Ayah tidak sakit perut selama penyelenggaraan sidang.

Sementara itu Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Agung Henriadi mengatakan instansinya sudah bekerja sama dengan pihak ketiga dalam membersihkan toilet. Menurut dia, selama penyelenggaraan sidang sebelumnya, petugas kebersihan dilarang masuk ke sana oleh kepolisian.

Saat sidang berlangsung, orang yang menggunakan toilet tersebut diperkirakan mencapai 500-600 orang.

"Tanpa ada petugas dan tidak terpantau kebersihannya," kata Agung.

(Baca: Toiletnya Dibilang Jorok oleh Ahok, Ini Kata Kementan)

Kompas TV Lokasi Sidang Ahok Dipindahkan ke Auditorium Kementan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com