Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet DKI Temui Ahok dan Tanyakan Bonus PON

Kompas.com - 25/01/2017, 11:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA,
KOMPAS.com — Atlet PON kontingen DKI Jakarta cabang tenis meja datang ke Rumah Lembang, Rabu (25/1/2017), untuk menemui calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Saat bertemu Ahok, para atlet tersebut menanyakan bonus yang sempat dijanjikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat penyelenggaraan PON 2016 di Jawa Barat.

"Kami mau tanya bonus PON yang tak sesuai, padahal sebelumnya dijanjikan. Hasil yang didapatkan tak sesuai yang kami harapkan," kata seorang atlet kepada Ahok di atas panggung di Rumah Lembang, Jakarta Pusat.

(Baca: Supaya Nama Ahok Tidak Tercemar, Dinas Olahraga Diminta Selesaikan soal Bonus Atlet PON)

Saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, Ahok sempat menjanjikan bonus sebesar Rp 1 miliar-Rp 2 miliar bagi klub yang berhasil juara di PON Jabar. Namun, ketika perhelatan olahraga itu selesai dilaksanakan, atlet dan klub hanya mendapat bonus sebesar Rp 200 juta.

Ahok mengaku tak bisa mengurus permasalahan tersebut. Pasalnya, kini dia sedang non-aktif dan cuti untuk kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Saya instruksikan kasih bonus ke klub, kenapa enggak turun. Kami kasih bonus supaya klubnya bisa hidup untuk tahun-tahun ke depan," ujar Ahok.

Dia berjanji akan menyelesaikan masalah tersebut saat kembali aktif menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Kami terima kasih untuk prestasi atlet DKI. Saya lagi dinonaktifkan, begitu saya balik, nanti saya urus," kata Ahok.

Kompas TV Bonus Atlet DKI Jakarta Dipotong Karena Peraturan Kemenpora
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com