JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan sopir Uber, Ricco (30), membantah cerita penumpangnya, Novella, yang menyebut ia berperilaku kasar dan melempar uang Rp 10.000 ke wajah Novella pada Sabtu (21/1/2017) malam.
Ricco juga menceritakan bahwa dia menunggu Novella dan temannya hampir setengah jam, bukan beberapa menit seperti yang disebut Novella sebelumnya.
"Jadi kondisi di lobi Mal Central Park waktu itu lagi ramai, habis ada acara KKR gereja. Kebetulan saya baru selesai jalan-jalan buka aplikasi Uber langsung dapat. Kata yang pesan atas nama Novella, minta tunggu di lobi," kata Ricco kepada Kompas.com, Rabu (25/1/2017) malam.
(Baca juga: Uber Putus Kemitraan "Driver" yang Lempar Uang Rp 10.000 ke Wajah Penumpangnya)
Ricco menyampaikan, pukul 21.05 dia sudah mendapat order atau pesanan dari Novella. Ketika menghubungi Novella, Ricco diminta menunggu karena Novella masih menuju lobi mal.
Namun, sepuluh menit sejak bertelepon, Novella tak kunjung datang. "Saya diusir dua kali sama satpam karena lagi macet banget di situ ramai sekali. Bisa dicek sendiri, boleh enggak berhenti lama lebih dari tiga menit kalau lagi macet," tutur Ricco.
Setelah menunggu sepuluh menit, Ricco menelepon Novella lagi. Ricco menawarkan, jika masih lama, pesanannya bisa dibatalkan atau cancel.
Namun, kata dia, Novella mengaku sudah di lobi mal dan menanyakan di mana mobil Ricco diparkir.
Kemudian, Novella masuk ke mobil Ricco bersama seorang temannya, tetapi Novella berpesan untuk menunggu temannya satu lagi yang masih berada di dalam mal.
"Itu tunggu tiga menit lagi sampai diomelin sama security, disuruh majuan karena di belakang macet. Saya minta temannya dihubungi. Sudah ditelepon tetapi tidak dijawab. Sampai enam menit kemudian, jadi sembilan menit, saya kasih pengertian," tutur dia.
Ricco mengatakan, jika temannya masih lama, pesanannya bisa dibatalkan atau perjalanan dimulai dulu karena macet yang semakin menjadi di sana.
Terlebih, ada aturan dari Uber bahwa sopir bisa membatalkan perjalanan jika tidak ada kepastian dari penumpang selama sepuluh menit.
"Dia langsung ngomong, 'Ya sudah batalin saja,' sambil ada ngomong kotor. Tapi, karena sudah start trip di awal, keluar tagihan Rp 10.000 yang harus dibayar. Dia ini keluar begitu saja sampai pintu mobil dibiarkan terbuka," ujar Ricco.
Ia pun menelepon Novella untuk menagih biaya perjalanan itu. Namun, kata dia, Novella menolak membayar dengan alasan sudah membatalkan pesanannya dan belum melakukan perjalanan kemudian memutus sambungan telepon dengan Ricco.
Selanjutnya, Ricco meninggalkan mobilnya. Ia kemudian menghampiri Novella untuk menjelaskan bahwa mereka sudah sepakat start trip sehingga tarif awal berjalan.
Dia juga menunjukkan tagihan di aplikasi Uber miliknya yang tertera biaya Rp 10.000.
"Sebagai manusia, saya emosi juga. Saya datangi ke dalam, tetapi dia buang muka ke saya. Enggak respons saya sama sekali. Sampai saya bilang, 'Bu, tolong bayar tagihan ini. Kalau enggak ada tagihan, enggak mungkin saya tagih, ini lihat,' begitu," ucap Ricco.
(Baca juga: Cerita Penumpang yang Wajahnya Dilempari Uang Rp 10.000 oleh Sopir Uber)
Masih tidak direspons, Ricco mengeluarkan uang Rp 10.000 sambil mengatakan bila Novella tidak sanggup bayar maka dia saja yang akan menutupi kerugiannya.
Uang itu disodorkan ke Novella yang kemudian dilempar ke Novella yang buang muka dari hadapan Ricco.
"Jadi tidak ada lempar uang ke muka, orang wajahnya saja enggak lihat ke saya, dia buang muka. Memang saya salah itu, karena manusia bisa emosi, tetapo saya enggak dihargai sebagai sopir," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.