Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencapaian Transjakarta dari Tahun ke Tahun

Kompas.com - 26/01/2017, 08:57 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pada 15 januari 2017, PT Transportasi Jakarta genap memasuki usia 13 tahun melayani warga Jakarta. Dulunya, Transjakarta masih berbentuk Badan Layanan Umum yang berada di bawah naungan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Transjakarta berubah menjadi perusahaan sejak 2015 dengan nama PT Transportasi Jakarta. Perusahaan ini 99 persen dimiliki Pemprov DKI dan 1 persen dimiliki BUMD Pemprov DKI, PT Jakpro.

Dengan kata lain, PT Transjakarta 100 persen dimiliki Pemprov DKI. Dinas Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan performa perusahaan itu pada 2015 tidak begitu bagus.

"Perusahaan transportasi itu terlihat bagus atau tidak itu bisa dilihat dari jumlah penumpangnya," ujar Joseph, di Kantor PT Transjakarta, Cawang, Rabu (25/1/2017).

Pada 2015, jumlah penumpang yang dilayani Transjakarta hanya 102 juta. Jumlah rata-rata penumpang per hari adalah 207.000 orang. Dengan pencapaian itu, akhirnya PT Transjakarta menerapkan tagline "Berani Berubah" pada 2016.

Berbagai perubahan dilakukan untuk meningkatkan jumlah penumpang bus Transjakarta. Harapannya, kenaikan jumlah penumpang bus Transjakarta dapat mengurangi kemacetan di Jakarta.

"Perlahan pencapaian kami naik dan pada Mei 2016 kami berhasil melampaui pencapaian tahun 2014 dan 2015. Kami berhasil rebound di bulan Mei," ujar Joseph.

Pada Mei 2016, jumlah penumpang bus Transjakarta mencapai 10 juta orang. Ini merupakan jumlah terbesar selama bus Transjakarta beroperasi. Jumlah penumpang terus meningkat pada bulan-bulan selanjutnya.

Lalu pada Oktober 2016, PT Transjakarta mencapai rekor jumlah penumpang terbanyak yaitu 12,3 juta orang. Joseph mengatakan kenaikan ini bisa terjadi karena ada penambahan armada bus yang signifikan.

Pada 2015, jumlah bus Transjakarta hanya 605, dan jumlahnya meningkat menjadi 1.347 unit pada 2016. Bus baru yang dimiliki PT Transjakarta ada 800 unit. Selain itu, ada 80 rute baru bus Transjakarta pada 2016.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah penumpang menggunakan Bus Vintage Transjakarta sebagai angkutan umum di halte Busway Blok M, Jakarta Selatan. Minggu ( 27/11/2016). Bus Vintage Transjakarta dibuat untuk mengenang kejayaan bus Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD).

Ingin dekat dengan pelanggan

Direktur Pelayanan PT Transjakarta Welfizon Yuza menjelaskan, perubahan yang dilakukan pihaknya bukan hanya penambahan jumlah bus, melainkan juga peningkatan pelayanan dan pola komunikasi dengan pelanggan.

Welfi mengatakan mereka melakukan pelatihan terhadap 6.000 karyawan Transjakarta agar bisa memberi pelayanan yang baik pada penumpang. Selain itu, PT Transjakarta juga melakukan kegiatan sosial agar semakin dekat dengan pelanggan.

"Misalnya saat hari libur nasional, itu kami jadikan campaign. Di hari pelanggan dan hari guru, banyak yang kami lakukan seperti pengumpulan buku," ujar Welfi.

Layanan bus khusus juga semakin meningkat pada 2016. Tahun lalu, PT Transjakarta mendapatkan tambahan bus wisata tingkat hingga 19 unit yang berasal dari sumbangan swasta. Ada juga inovasi layanan "Transjakarta Cares" yang dibuat untuk warga dengan kebutuhan khusus.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com