Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kapolda Metro Jaya Berlari Ketika Ditanya soal Laporan Antasari

Kompas.com - 03/02/2017, 16:49 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan menunjukkan reaksi tak seperti biasa ketika pada Jumat (3/2/2017) siang diberondong pertanyaan soal laporan Antasari Azhar, mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang pernah dipenjara karena terkait kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnain.

Saat itu, Iriawan baru saja menyelesaikan acara jumlah pers di Gedung Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Iriawan yang sedang berjalan ke arah mobilnya yang menunggu tak jauh dari lokasi jumpa pers diikuti oleh belasan wartawan.

Iriawan yang biasanya senang meladeni pertanyaan wartawan kali ini malah berlari. Rautnya berubah masam ketika wartawan bersahutan menanyakan soal kasus Antasari.

"Pak, kasus Antasari gimana, Pak?" tanya wartawan kepada Iriawan.

Namun, ia langsung masuk ke mobilnya dan menutup pintu. Iriawan bahkan lupa melepas sarung tangan yang digunakannya untuk memegang tembakau gorila dan sejumlah barang bukti saat acara jumpa pers.

Iriawan sempat menurunkan sedikit kaca mobilnya. Tampak tangan yang bersarung itu terjulur seraya menunjuk ke arah Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono yang baru tiba di lokasi.

Antasari bersama kuasa hukum dan adik dari Nasrudin Zulkarnain menyambangi Mapolda Metro Jaya, Rabu (1/2/2017) lalu. Antasari menagih tindak lanjut dari laporannya pada 2011 yang tak ada perkembangannya.

Antasari melaporkan dua perkara ke Mapolda Metro Jaya pada 2011. Laporan itu dibuat setelah Antasari menjalani dua tahun masa tahanan dalam perkara pembunuhan Nasrudin. Pertama, perkara dugaan penyalahgunaan teknologi informasi (TI) melalui pesan singkat (SMS). Kedua, laporan mengenai dugaan saksi palsu yang mengaku melihat SMS itu.

SMS yang menjadi bukti untuk menjerat Antasari dalam kasus pembunuhan Nasrudin itu disebut oleh Dr Ir Agung Harsoyo, saksi ahli bidang TI dalam persidangan, hanya seolah-olah berasal dari ponsel Antasari. Hingga tahun ini, laporan tersebut belum dicabut.

Saat kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnain berlangsung pada 2009, Iriawan adalah Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang menangani kasus itu. Setelah menjalani masa hukuman dan mendapatkan remisi, Antasari akhirnya bebas bersyarat pada November 2016. Namun, ia kini bebas murni setelah mendapat grasi dari Presiden Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com